Sabtu, 22 Oktober 2016

PTK MATEMATIKA SMP KELAS 8 DOC

PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIIPTK MATEMATIKA SMP KELAS 8 DOC-Jika anda tertarik dengan Contoh PTK Penelitian tindakan Kelas Matematika SMP, silahkan menghubungi kami. Kami siap memberikan anda kesempatan untuk melakukan pemilihan judul judul ptk sebelum membeli. Dan kami pun berharap PTK Matematika SMP berformat DOC/dokumen word dapat membatu kenaikan pangkat anda.

Halooo pembaca semua Saat ini kami akan tawarkan kepada bapak ibu guru yang menginginkan referensi PTK Matematika. Penawaran PTK SMP  Kelas 8 ini kami berikan dengan harga yang sangat terjangkau. Kondisi laporan PTK Matematika SMP sudah dalam bentuk ms word DOC dan siap untuk di edit.
PTK MATEMATIKA KELAS VIII SMP

PTK MATEMATIKA KELAS 8 SMP MATERI TEOREMA PYTHAGORAS


Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas Matapelajaran Matematika SMP yang diberi judul “Penggunaan Alat Peraga Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Luas Permukaan Dan Volum Bangun Ruang Di Kelas Viii.3 Smp Negeri 3 Empang Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa Tahun Pelajaran 2015/2016”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.


PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK Metamatika Kelas 8 SMP DOC dalam bentuk Ms Word SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0856-42-444-991 dengan Format PESAN PTK JUDUL DI ATAS).

jasa pembuatan PTK kurtilas

Download PTK Matematika SMP Doc

ABSTRAK

Penggunaan Alat Peraga dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Luas Permukaan dan Volum Bangun Ruang di kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang.
Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi pada materi luas dan volum bangun ruang dan untuk mengetahui dapat tidaknya penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi luas dan volum bangun ruang di kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang. ptk matematika smp kelas 8
Bangun ruang merupakan salah satu materi kelas VIII.3 yang sulit diterima oleh peserta didik, hal ini disebabkan karena rendahnya pemahaman materi, kurang berminatnya peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika, dan masih banyak ditemukan peserta didik di SMP Negeri 3 Empang  Al-Qur’an tidur pada saat pelajaran. Pada materi bangun ruang, peserta didik kesulitan dalam memahami maksud gambar dan bagian-bagiannya, kesulitan untuk mengingat rumus-rumus dan masih bingung menentukan rumus bangun ruang. PTK format DOC
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Pelaksanaan penelitian dibagi dalam tiga siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus, hasil belajar peserta didik diperoleh dari 1 tahun yang lalu. Untuk keaktifan peserta didik dalam prasiklus ini, peneliti juga melakukan observasi keaktifan peserta didik di kelas VIII.3 pada sub materi sifat-sifat dan jaring-jaring bangun ruang. Pada prasiklus guru belum menggunakan alat peraga dengan metode demonstrasi. Pada siklus I dan II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi akan dijadikan bahan rujukan untuk pelaksanaan siklus berikutnya. Sehingga proses dan hasil pelaksanaan siklus berikutnya diharapkan akan lebih baik dari siklus sebelumnya. Dari tiap siklus akan diukur keaktifan, hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar peserta didik. PTK Tahun Pelajaran 2016
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra siklus diperoleh rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar pada pra siklus adalah 57,14 dan 53,57%, sedangkan presentase keaktifan peserta didik adalah 41,96%. Setelah dilakukan siklus I nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 70,18 dan ketuntasan 60,71%, sedangkan presentase keaktifan peserta didik adalah 56,43%. Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran siklus I masih perlu diperbaiki agar terjadi peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yakni nilai rata-rata kelas >6.0 dengan ketuntasan klasikal 75%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 85,36 dan ketuntasan 82,14%. Sedangkan presentase keaktifan peserta didik adalah 79,55%. Hasil pada siklus II menunjukkan peningkatan daripada siklus sebelumnya dengan indikator keberhasilan sudah terpenuhi. Download PTK.
Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 3 Empang kelas VIII.3 tahun pelajaran 2015/2016  pada materi luas dan volum bangun ruang. proposal ptk matematika smp kelas 7

Contoh PTK Matematika SMP Kelas 8 Pdf

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kreatifitasnya. Keberhasilan di bidang pendidikan sangat ditentukan dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih metode pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. laporan ptk matematika smp kelas 7 doc
Matematika merupakan suatu ilmu yang memiliki obyek abstrak, untuk keperluan penyampaian obyek-obyek matematika yang abstrak kepada peserta didik diperlukan suatu sistem penyampaian materi/obyek matematika. Sistem penyampaian ini, harus mempertimbangkan kesiapan/kematangan, kemampuan serta tingkat pengembangan intelektual peserta didik. contoh PTK Pdf.
Meskipun kurikulum sudah sering diganti, tetapi saat ini di SMP Negeri 3 Empang pembelajarannya masih menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII.3 di sekolah tersebut pada tanggal 11 Oktober 2015, menyatakan bahwa tidak sedikit peserta didik yang sulit untuk memahami pelajaran matematika. Bangun ruang merupakan salah satu materi kelas VIII.3 yang sulit diterima oleh peserta didik, hal ini disebabkan karena rendahnya pemahaman materi, kurang berminatnya peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika dan masih banyak ditemukan peserta didik tidur pada saat pelajaran. Dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 3 Empang, khususnya pada materi bangun ruang, peserta didik kesulitan dalam memahami maksud gambar dan bagian-bagian dari bangun ruang, kesulitan untuk mengingat rumus-rumus bangun ruang dan masih bingung menentukan rumus bangun ruang dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru yang diakibatkan karena terlalu banyaknya rumus bangun ruang dan keabstrakan materi tersebut. Hal ini mengakibatkan hasil belajar peserta didik yang nilai rata-ratanya masih di bawah 6,0. Padahal batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan untuk materi bangun ruang di SMP Negeri 3 Empang adalah 6,0.  ptk smp pdf,
Untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik, maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk memahami dengan jelas jalannya suatu konsep pembelajaran dan mengkonkretkan materi yang abstrak. Pemilihan metode dan media pembelajaran dirasakan mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada materi bangun ruang, karena penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Faktor guru dan cara mengajarnya tidak dapat terlepas dari ada tidaknya dan cukup tidaknya alat-alat pembelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari gurunya, kecakapan guru dalam memanfaatkan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar peserta didik. Penelitian tindakan kelas kelas 8
Pembelajaran matematika pada materi bangun ruang sangat dibutuhkan kemampuan abstraksi dari peserta didik untuk mempelajarinya. Materi yang abstrak memerlukan dukungan media yang mampu mengkonkretkan materi, karena tidak mudah untuk membayangkan benda dalam bangun ruang yang hanya dituangkan dalam penampang bangun datar. Sehingga urutan yang terstruktur dalam proses perangkaian untuk menjadi bangun ruang sangat membantu dalam menganalogkan proses terbentuknya bangun ruang. Penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi dapat merangsang peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Karena dengan alat peraga rasa ingin tahu peserta didik semakin bertambah sehingga peserta didik dapat memperhatikan penjelasan tentang materi yang disampaikan, ada kemauan untuk mencatat penjelasan dari guru, aktif bertanya, berani menjawab soal dan mampu mengerjakan tugas yang telah diberikan. Sehubungan dengan hal ini, maka penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi dapat digunakan sebagai jembatan guna mengatasi kesulitan dalam mempelajari materi bangun ruang. download contoh ptk matematika
Metode demonstrasi merupakan suatu metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sedangkan alat peraga matematika adalah suatu perangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep¬konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dengan menggunakan alat peraga pada materi bangun ruang, peserta didik dapat memperagakan atau mempertunjukan proses terbentuknya bangun ruang dan rumus-rumus bangun ruang. Alat peraga ini merupakan alat bantu dengan tiga dimensi yaitu alat bantu pembelajaran yang dapat dimanipulasi. Metode dan media pembelajaran (alat peraga) ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Dengan menggunakan alat peraga dan metode demonstrasi ini diharapkan peserta didik akan terlihat aktif dalam mempelajari materi Bangun Ruang, sehingga akan berdampak pada hasil belajar yang meningkat. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka judul yang dipilih adalah ”PENGGUNAAN ALAT PERAGA DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI LUAS DAN VOLUM BANGUN RUANG DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 3 EMPANG”. proposal ptk matematika
B. Penegasan Istilah
Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga berbentuk suatu pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul penelitian tersebut antara lain.
1. Penerapan adalah pemanfaatan, perihal, mempraktikkan.
2. Alat peraga adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar. Dalam penelitian ini, alat peraga yang dimaksud adalah alat peraga dimensi tiga yang berbentuk kubus, balok, prisma dan limas.
3. Metode demonstrasi adalah suatu metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
4. Meningkatkan : menaikkan, mempertinggi.
5. Keaktifan : keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya dinamis dan bertenaga; giat melakukan sesuatu. Sedangkan keaktifan : kegiatan; kesibukan. Yang dimaksud dengan keaktifan disini adalah peserta didik memperhatikan penjelasan guru, menyalin penjelasan yang telah disampaikan, aktif bertanya, menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan tugas yang telah diberikan guru.
6. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar. Dalam penelitian ini, peserta didik dinyatakan berhasil apabila dalam materi luas permukaan dan volum bangun ruang rata-rata nilai hasil tes di atas hasil ketuntasan yaitu 6,0 dan ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika prosentase peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta didik lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah peserta didik di kelas
7. Materi pokok bangun ruang merupakan materi SMP kelas VIII.3 semester II. Adapun standar kompetensinya adalah memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya serta menentukan ukuran-ukurannya. Sedangkan kompetensi dasarnya adalah menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma dan limas.
Jadi, penelitian dengan judul ”Penggunaan Alat Peraga dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar pada Materi Luas dan Volum Bangun Ruang”, berarti dalam penelitian akan berusaha memberikan upaya dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi luas dan volum bangun ruang dengan cara merubah metode pengajarannya. Yang awalnya hanya menggunakan metode ceramah, namun kali ini akan menerapkan alat peraga dengan metode demonstrasi.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dimunculkan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi pada materi luas dan volum bangun ruang Kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang?
2. Bagaimanakah keaktifan dan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 3 Empang pada materi luas dan volum bangun ruang setelah diterapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan berbasis kelas yang akan dilaksanakan ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
1. Menemukan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi pada materi luas dan volum bangun ruang kelas Kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang.
2. Pembelajaran dengan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang kelas Kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang.

Baca Juga

CONTOH PTK PENELITIAN TINDAKAN KELAS MATEMATIKA SMP LENGKAP


E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tindakan kelas yang diharapkan adalah.
1. Bagi peserta didik SMP Negeri 3 Empang
a. Meningkatkan aktifitas belajar peserta didik.
b. Hasil belajar peserta didik kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang, dalam mata pelajaran matematika khususnya pada materi luas dan volum bangun ruang dapat meningkat.
2. Bagi guru SMP Negeri 3 Empang
a. Membantu guru dalam memvisualisasikan pelajaran matematika yang sifatnya sangat abstrak dalam bentuk konkret.
b. Mendapatkan gambaran yang jelas tentang upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik dalam materi luas dan volum bangun ruang dengan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang.
3. Bagi pihak sekolah
Dengan hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran dan kinerja guru sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik dan kualitas sekolah akan semakin meningkat.
4. Bagi Peneliti
a. Memberikan wawasan baru kepada peneliti tentang cara yang efektif dalam menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi.
b. Mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Judul PTK Matematika SMP Kelas  8

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau action research secara sederhana action research dapat diartikan sebagai kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melakukan tindkan secara kolaboratif dan partisipasif. “Kolaborasi adalah adanya kerjasama antara berbagai disiplin ilmu, keahlian dan profesi dalam memecahkan masalah, merencanakan, melaksanakan kegiatan, dan melakukan penilaian akhir”. Disini kolaborasi menjadi hal yang penting dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Sebab salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi atau kerjasama antara praktisi dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan tindakan (action). download ptk matematika smp doc.

B. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Empang. Adapun subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII.3. Jumlah peserta didik dalam kelas tersebut adalah 25 peserta didik. contoh ptk matematika smp pdf,

C. Tempat Pelaksanaan dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Empang. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari dan Maret tahun 2016.

D. Kolaborator dan Pelaksana
Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas adalah orang yang membantu untuk mengumpulkan data-data tentang penelitian yang dikerjakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru matematika kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang dengan satu teman yang mengambil dokumentasi pembelajaran pada tiap siklus. Sedangkan pelaksana adalah orang yang menerapkan pembelajaran yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini pelaksana pembelajaran adalah peneliti sendiri.

E. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, guru, dan peneliti.
2. Jenis data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang terdiri dari.
1. Data tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru.
2. Data tentang keaktifan peserta didik.
3. Data tentang hasil evaluasi belajar peserta didik. proposal ptk matematika smp kelas 7
3. Cara pengambilan data
1. Interview (wawancara)
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara sebagai observasi awal sebelum mengadakan penelitian untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama-nama peserta didik yang akan menjadi sampel dalam penelitian dan untuk mendapatkan data nilai serta rekaman kegiatan pada saat pembelajaran dalam bentuk gambar. ptk matematika smp kelas 9 doc,

3. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam belajar matematika khususnya pada materi luas dan volum bangun ruang.
4. Lembar kerja
Lembar kerja berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi luas dan volum bangun ruang yang diberikan peserta didik pada siklus I dan siklus. Lembar kerja juga dipakai untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
5. Observasi/pengamatan
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan secara langsung menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan ini digunakan untuk pengambilan data guru selama proses kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan skenario pembelajaran dalam menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. ptk matematika smp kelas 8 pdf,
F. Metode Penyusunan Instrumen
1. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Penbelejaran (RPP) pada siklus I dan siklus II dibuat berdasarkan format yang disyaratkan dalam KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran matematika materi Luas dan Volum Bangun Ruang dengan penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi.
2. Lembar observasi
Lembar observasi disusun untuk melihat aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik dan pendidik selama proses pembelajaran, untuk melihat sejauh mana pelaksanaan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan RPP atau belum. Lembar observasi dibuat dalam dua bentuk yaitu lembar observasi untuk peserta didik dan lembar observasi untuk pendidik.
3. Tugas individu
Tugas Individu diberikan di akhir pembelajaran dan dikerjakan di dalam kelas yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menyerap materi yang dipelajari selama proses pembelajaran. Tugas Individu juga diberikan dalam bentuk soal uraian
4. Evaluasi Akhir
Evaluasi akhir dilakukan pada akhir siklus I, dan siklus II. Evaluasi akhir pada siklus I dipakai untuk mengukur keberhasilan sementara pembelajaran dengan penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi, yang dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus dan sebagai evaluasi untuk refleksi siklus II. Sedangkan evaluasi pada siklus II untuk melihat keberhasilan penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi.
G. Rancangan Penelitian ptk matematika smp kelas 8, semester 2
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tentang hal-hal yang terjadi di kelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat diimplementasikan pada kelompok yang bersangkutan dengan ciri utama adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Dalam pelaksanaannya peneliti akan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran. Peneliti sebagai pelaku penelitian dan guru mata pelajaran menjadi pengamat. Pada pelaksanaannya terdapat beberapa kegiatan yang terangkum dalam beberapa siklus.
Pelaksanaan penelitian ini dengan model yang dibuat oleh John Elliot. Sebagaimana gambar di bawah ini. laporan ptk matematika smp kelas 7 doc,

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pra siklus dan siklus, yang terdiri atas dua siklus yang direncanakan. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dengan pro sedur sebagai berikut.
a. Pra Siklus
Dalam pra siklus ini peneliti mewawancarai guru matematika kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang khususnya pada materi luas dan volum bangun ruang dan meminta data hasil kegiatan pembelajaran materi luas dan volum bangun ruang peserta didik kelas VIII2 tahun pelajaran 2015/2016. Sesuai hasil wawancara, pelaksanaan pembelajaran pada materi luas dan volum bangun ruang di kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang tahun pelajaran 2015/2016 masih menggunakan metode konvensional dan peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.
Untuk mengetahui tingkat keaktifan peserta didik, peneliti akan mengamati pembelajaran matematika pada sub materi unsur-unsur dan jaring-jaring bangun ruang, yang dalam pembelajarannya belum menggunakan alat peraga Dimensi Tiga dan metode demonstrasi. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran yang menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi pada siklus I dan siklus II.
b. Siklus I judul ptk matematika smp kurikulum 2013
pelaksanaan siklus I dari penelitian tindakan kelas ini dimulai pada 24 Februari 2016 sampai dengan 03 Maret 2016 dengan mengambil tempat di VIII.3.
Tabel 2
Jadwal kegiatan siklus I sebagai berikut:
No Hari dan Tanggal Waktu Kelas Kegiatan
1 24 Februari 2016 07.00 – 08.20 VIII.3 Pembelajaran
materi luas
permukaan kubus
dan balok
2 26 Februari 2016 10.00 – 11.20 VIII.3 Pembelajaran
materi luas
permukaan limas
dan prisma
3 03 Maret 2016 07.00 – 08.20 VIII.3 Evaluasi siklus I
dan pendalaman
materi
1) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut.
a) Peneliti menentukan peserta didik yang akan menjadi obyek penelitian.
b) Peneliti mempersiapkan materi luas permukaan bangun ruang, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). contoh ptk matematika smp pdf
c) Peneliti menyiapkan alat peraga bangun ruang, yaitu alat peraga Dimensi Tiga.
d) Menyusun lembar kegiatan peserta didik yang berkaitan dengan materi luas permukaan bangun ruang.
e) Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan terhadap kegiatan belajar peserta didik (keaktifan) di kelas dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru.
f) Menyiapkan absensi untuk melihat dan mengamati keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dan metode demonstrasi.
2) Tindakan
Peneliti dengan didampingi guru mitra melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Dimensi Tiga dan metode demonstrasi pada siklus I ini secara garis besar adalah sebagai berikut
h) Guru membuka pelajaran kemudian mengontrol kehadiran peserta didik.
i) Guru memberikan apersepsi tentang materi luas permukaan bangun ruang dengan mengaplikasikan materi dalam kehidupan sehari-hari. download ptk matematika smp doc
j) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran luas permukaan bangun ruang.
k) Guru menjelaskan pada peserta didik bahwa akan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode pembelajaran demonstrasi pada materi luas permukaan bangun ruang.
l) Guru membagikan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) pada peserta didik yang dikerjakan pada saat guru melakukan demonstrasi.
m) Guru menjelaskan materi luas permukaan bangun ruang dengan mendemonstrasikan alat peraga Dimensi Tiga. contoh proposal matematika
n) Peserta didik menyimpulkan rumus luas permukaan bangun ruang dengan bimbingan guru.
o) Guru memberikan latihan sebagai bentuk koreksi dan evaluasi dalam pembelajaran luas permukaan bangun ruang untuk diselesaikan secara individu.
p) Guru memberikan tes formatif sebagai tes akhir siklus I pada materi luas permukaan bangun ruang.

3) Pengamatan
a) Guru secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.
b) Guru mengamati setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik.
c) Guru memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keaktifan.
d) Guru mengamati adakah permasalahan yang dihadapi peserta didik, pada bagian-bagian mana mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. judul proposal ptk matematika
e) Guru mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah di atas ketuntasan belajar.
f) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian.
4) Refleksi
a) Secara kolaboratif, guru dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki untuk siklus II nantinya. ptk matematika kelas 8
b) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I
b. Siklus II
Pelaksanaan siklus II dari penelitian tindakan kelas ini dimulai pada 05 Maret 2016 sampai dengan 10 Maret 2016 dengan mengambil tempat yang sama dengan siklus I.
Tabel 3 kelas 8 smp semester 2
Jadwal kegiatan siklus II sebagai berikut:
No Hari dan Tanggal Waktu Kelas Kegiatan
1 05 Maret 2016 10.00 – 11.20 VIII.3 Pembelajaran
materi volum
kubus dan balok
2 09 Maret 2016 07.00 – 08.20 VIII.3 Pembelajaran
materi volum
limas dan prisma
3 10 Maret 2016 10.00 – 10.40 VIII.3 Evaluasi siklus II

1) Perencanaan
Untuk pelaksanaan siklus II secara teknis sama dengan siklus I. Langkah- langkah dalam siklus II ini yang perlu ditekankan dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi adalah sebagai berikut:
a) Penyempurnaan pelaksanaan siklus I.
b) Penyusunan perencanaan kegiatan siklus II.
c) Penyiapan materi untuk kegiatan siklus II dengan materi volum bangun ruang.
2) Pelaksanaan
a) Melaksanakan KBM sesuai dengan rencana tindakan siklus II.
b) Metode pembelajaran sama dengan pembelajaran pada siklus I.
3) Pengamatan
Guru dan peneliti melakukan pengamatan yang sama pada siklus II.
4) Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk menyempurnakan pembelajaran dengan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dan metode demonstrasi yang diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
H. TEKNIK ANALISIS DATA
Data hasil pengamatan penelitian ini dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dengan metode demonstrasi.
Data penelitian yang terkumpul, setelah ditabulasi kemudian dianalisis untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun langkah-langkahnya adalah:
1. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase. Nilai yang diperoleh dirata-rata untuk ditemukan keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
a. Menghitung rata-rata.
Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus :

Keterangan:
x = rata-rata nilai.
x = jumlah seluruh nilai.
N = jumlah peserta didik.
b. Menghitung Ketuntasan Belajar Klasikal
Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan:

Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika prosentase peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta didik lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah seluruh peserta didik di kelas.
2. Data kualitatif data yang berupa informasi berbentuk kalimat. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dengan metode demonstrasi. Keberhasilan dalam pembelajaran ditandai dengan semakin meningkatnya keaktifan yang diperoleh melalui hasil belajar.
a. Perhitungan persentase pengelolaan pembelajaran oleh guru:

b. Perhitungan persentase keaktifan peserta didik. download penelitian tindakan kelas doc


I. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Indikator keaktifan dalam penelitian ini adalah apabila keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran meningkat ditandai dengan 75% peserta didik aktif dalam pembelajaran.
2. Tercapainya tujuan yang kedua yaitu meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang dalam materi luas dan volum bangun ruang, yang ditandai dengan rata-rata nilai hasil tes di atas hasil ketuntasan yaitu 6,0 dan ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika prosentase peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta didik lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah peserta didik di kelas.contoh ptk matematika smp

Judul PTK Matematika SMP Kelas 8 Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA



Abdurrohman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, edisi revisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.
Ali, Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004.
Al Barry, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994.
Al-Maragi, Ahmad Musthofa, Terjemah Tafsir Al-Maragi, Semarang: PT. Toha Putra, 1992.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. 5.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.
Departemen Agama RI, Al-Qur¶an dan Terjemahannya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1975.
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.Balai Pustaka,2005.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Hasil Karya Mahasiswa, Mata Kuliah Workshop Pendidikan Matematika, Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008.
Hidayah, Isti, (Analisis Kurikulum Matematika Madrasah Ibtidaiyah (MI)), Modul Matematika; Training Of Trainer (TOT) Pembuatan dan Pemanfaatan Alat Peraga Bagi Guru Pamong KKG MI Provinsi Jateng, (Semarang: MDC Jateng, 2007.
Hudaya, Herman, Strategi Belajar Matematika, Malang: Angkasa Raya, 1990.
Isti dan Sugiarto, Media Visual (Alat Peraga) Pembelajaran Matematika di Madrasah ibtidaiyyah, Modul Matematika; Training Of Trainer (TOT) Pembuatan dan Pemanfaatan Alat Peraga bagi Guru Pamong KKG MI Provinsi Jateng, Semarang: MDC Jateng, 2007.
Karwati, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Implementasi Metode Demonstrasi dengan Menggunakan Alat Peraga Tangram pada Pokok Bahasan Luas Bangun Datar di Kelas V SDN SaptamargaI A Jl. Tamtama Barat VI RT 07/R W 09 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Semarang: Universitas Negeri Semarang, Fakultas MIPA, 2006.
Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Ningsih, Sri Wahyu, Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik dalam Menyelesaikan Soal Pengurangan dengan Teknik Meminjam Bilangan 50 sampai 100 menggunakan Metode Demonstrasi dengan Memanfaatkan Alat Peraga Kantong Nilai Tempat Pada Siswa kelas 1 Semester I SD Tembalang 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun Pelajaran 2006/200 7, Semarang: Universitas Negeri Semarang, Fakultas MIPA, 2006.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya , 2007.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.
Sitorus, Ronald, Bimbingan Pemantapan Matematika SMP/MTs, Bandung:CV.Yrama Widya, 2007.
Skinner, Charles E., Educational Psychologi, Tokyo: Maruzen Company LTD, 1958.
Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: CV. Widya Karya, 2009. Sudijono, Anas , Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo, 2008. Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 1996.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.
Suhito, (strategi Pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah(MI)), Modul Matematika;Training of trainer (TOT) Pembuatan dan Pemanfaatan Alat Bagi Guru Pamong KKG MI Provinsi Jateng, Semarang: MDC Jateng, 2007.
Sukmadinata, Nana Syaodah, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Suyitno, Amin, Bahan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Pelajaran Matermatika di SMP: Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, Semarang: UNNES, 2005.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 2006.
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007.
Uno, Hamzah B., Model-model Pembelajaran, Jakarta: Bumi aksara, 2008.


Terima kasih telah berkunjung di Asri Yulian Blog yang membahas PTK MATEMATIKA SMP KELAS 8 DOC. Semoga PTK Matematika ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.

Minggu, 02 Oktober 2016

PTK SENI RUPA SMP KELAS 7 SMP

PTK SENI RUPA SMP KELAS 7 SMP-Pembelajaran seni rupa dan seni budaya di SMP Dibutuhkan  model penelitian tindakan kelas seni rupa kelas 7 dalam hal pengamatan gambar perspektif. PTK SMP  Kelas 7 SMP tidak jarang, pembelajaran ini sering ditinggalkan begitu saja oleh guru yang bersangkutan dengan alasan demi terkondisinya pelajaran seni rupa untuk itu PTK Seni Rupa dijadikan cara untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman peserta didik dalam memahami seni rupa dan  seni budaya. 

Penelitian tindakan kelas (PTK) SMP untuk mengkaji dan merefleksikan secara mendalam yang terjadi pada proses pembelajaran Seni rupa dan seni budaya SMP kelas 7, 8, dan 9. Semua itu untuk menjawab permasalahan penelitian tindakan kelas Seni rupa dan PTK seni budaya.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas Mapel Seni Rupa SMP yang diberi judul Laporan Penelitian Tindakan Kelas Meningkatkan Prestasi Belajar Seni Rupa Melalui Ekspresi Seni Kaligrafi Islam Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Ngawi”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK Seni Rupa Kelas 7 SMP lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0856-42-444-991 dengan Format PESAN PTK 64 SMP).


PTK Kurtilas


PTK Seni Rupa SMP Kelas 7

ABSTRAK

Suparjo, SH, S.Pd., MM. 2007 Meningkatkan Prestasi Belajar Seni Rupa Melalui Ekspresi Seni Kaligrafi Islam Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ngawi Tahun 2006/2007
Kata kunci: Seni, Kaligrafi. ptk seni rupa smp kelas 8
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperoleh nilai angka kredit dalam unsur pengembangan profesi dan untuk mengembangkan kreatifitas siswa melalui gambar kaligrafi. ptk seni rupa smp kelas 7
Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Sumber datanya kelas VII A SMPN 2 Kab. Ngawi. Subyek penelitiannya diambil dari jumlah keseluruhan kelas VII A selanjutnya dihitung dari kelompok-kelompok. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes perbuatan pemberian tugas dan metode wawancara melalui angket. Teknik analisis data yang digunakan pengkajian data, menghitung dan memprosentasikan data, kemudian menarik kesimpulan, apabila ada kelemahan maka kelemahan itulah yang akan diatasi pada siklus berikutnya sehingga akan mendekati kesempurnaan. ptk seni rupa smp
Hasil penelitian (1) Dalam pembelajaran seni rupa menggambar kaligrafi untuk mendapatkan hasil maksimal bagi siswa adalah dengan mempersiapkan penggunaan alat dan vahan dengan baik. (2) Siswa yang terampil menggunakan alat dan warna cenderung lebih punya semangat dan kreatif dalam berkarya dan tampak lebih artistik dan estetik. (3) Prosedur penelitian ini menggunakan PTK dengan tindakan perbaikan dan mendapatkan hasil karya yang lebih baik bagi siswa kelas VII A SMPN 2 Ngawi.



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menggambar adalah bentuk ekspresi jiwa yang dituangkan sesorang dalam upaya mewujudkan sesuatu yang tidak ada menjadi ada dalam bentuk karya dua dimensi. Dalam upaya peningkatan kualitas bagi siswa SMP Negeri 2 Ngawi, kami guru seni rupa memberikan materi terampil menggambar Seni Kaligrafi. contoh judul ptk seni rupa
Untuk mencapai hasil yang maksimal bagi siswa maka kami melakukan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) melalui kegiatan praktek menggambar kaligrafi dikarenakan siswa akan terampil mengunakan alat dan media yang kreatif, sehingga mampu mencipta karya yang terbaru. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti yaitu (1). Penelitian (2). Tindakan (3). Kelas, dapat diambil pengertian bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatau pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan dalam sebuah kelas secara bersama, secara realistik. ptk seni rupa smp kelas viii

Contoh Judul PTK Seni Budaya

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas rumusan penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa yang dilakukan guru dan siswa dalam kegiatan tersebut?
2. Mengapa siswa melakukan tugas menggambar?
3. Kapan kegiatan itu dilakukan?
4. Dimana kegiatan itu dilakukan?
5. Oleh siapa kegiatan itu dilakukan?
6. Bagaimana tindakan itu dilakukan? contoh judul ptk seni budaya
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dimaksud di atas maka penelitian ini bertujuan:
1. Sebagai pengajuan angka kredit dan peningkatan golongan dari IV/a ke IV/b sekaligus meningkatkan serta mengembangkan proses LBM untuk meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan
2. Sebagai upaya meningkatkan keterampilan menggambar bagi siswa.
3. Sebagai pengembangan intelektual kreatifitas serta proses penciptaan karya yang inovatif.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini sebagai dasar pengembangan menggambar seni kaligrafi.
2. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi bagi guru dan siswa dalam upaya peningkatan kreatifitas menggambar seni kaligrafi. contoh proposal ptk seni budaya smp

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi guru atau calon guru tentang tata cara menggambar kaligrafi yang baik. ptk seni budaya smp doc

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Makna-makna yang terkandung dalam kaligrafi
Usaha pemahaman mengenai makna kaligrafi menurut Sirajuddin Ar (1985:1) ” Kaligrafi (dari bahasa Inggris yang disederhanakan, calligraphy)  diambil dari kata Latin ”kalios” yang berarti indah dan ”graph” yang berarti tulisan atau aksara. ptk seni budaya smp lengkap
Menurut Aklaman (2001:1) ”Kaligrafi ialah ilmu yang mempelajari bermacam-macam bentuk huruf tunggal/pisah dan tata letaknya serta methode atau cara merangkainya menjadi susunan kata atau cara menuliskannya di atas kertas dan sebagainya.
Kaligrafi ialah seni arsitektur yang diekspresikan lewat alat keterampilan. Menurut Sirajuddin Ar (1985:1) ”Arti seutuhnya Kaligrafi adalah kepandaian menulis elok dalm bahasa arab dikenal dengan khat artinya garis atau tulisan indah.
2. Definisi Kaligrafi
Dalam bukunya Sirajuddin Ar (1985:1) ”Syeikh Syamsudin Al Akhfani dalam kitabnya, Irsyad Al Qoshid bab ”Hashr Al ’Ulum” sebagai berikut: ”Khat/Kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Atau apa-apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis; menggubah ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana untuk mengubahnya.” ptk seni budaya smp 2013
Menurut Yaqut Al Musta’shimi, kaligrafer kenamaan di masa kesultanan Turki Utsmani (Ottoman) melihat seni kaligrafi dari sudut keindahan rasa yang dikandungnya, berpendapat bahwa, ”Kaligrafi adalah seni arsitektur rohani, dilahirkan melalui alat jasmani.”
Ubaidillah ibn Al Abbas menyebutnya sebagai ”lisan al yadd” atau lidahnya tangan. Karena dengan tulisan itulah tangan berbicara. Sedangkan Wang Hsichih (321-379) menggambarkan keindahan seni kaligrafi sebagai ”lembut sebagai awan berarak-arakna dan perkasa sebagai naga yang sedang marah.”   contoh proposal ptk seni budaya smp
Yang lebih mengagumkan, bahwa ternyata membaca dan menulis adalah perintah pertama dan wahyu permulaan Allah SWT yang disampaikan kepada nabi Muhammad SAW diawal missinya: ”Bacalah dengan Nama Tuhanmu Yang Menciptakan!. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajar menulis dengan qalam. Mengajar manusia apa yang tidak diketahui.”
3. Nilai Keindahan Kaligrafi : Risalah At Tauhidi
Dalam buku Ekspresi Seni Kaligrafi Islam (2001:2), karangan Aklaman, Perkembangan kaligrafi dalam Islam sejak awal menunjukkan keeratannya dengan Al Quran.
Di pihak lain, nilai keindahan kaligrafi mempunyai makna-makna tertentu yang sangat kompleks, seperti ditunjukkan oleh sebuah naskah yang ditulis At Tauhidi, seorang penulis besar zaman Abbasiyah. Nilai-nilai itu diantaranya dikemukakan dibawah ini.
Pertama, kaligrafi dianggap sebagai refleksi kebijaksanaan dan kualitas kesempurnaan manusia. Gaya dalam kaligrafi merupakan citra intelek yang mewujud dalam bentuk. Ini dicatat At Tauhidi dalam beberapa pernyataan yang disebutkan pada risalah ini. Misalnya disebutkan: Abbas berkata: Tulisan tangan adalah lidahnya tangan. Gaya adalah indahnya intelek. Intelek adalah lidah bagi bagusnya kualitas dan tindakan. Dan bagusnya kualitas dan tindakan adalah kesempurnaan manusia. Atau misalnya lagi dikatakan,

PTK Seni Rupa SMP Doc

”Qalam adalah kebijaksanaan yang utama. Tulisan tangan adalah keutamaan qalam. Gagasan adalah karunia yang kaya dari intelek, dan eloknya gaya adalah hiasan bagi seluruhnya itu”.
Kedua, kaligrafi juga dianggap sebagai intelek, yang juga disebut beberapa kali, seperti yang disebutkan oleh Hisyam bin Al Ahkam, Tulisan tangan adalah perhiasan yang ditampakkan oleh tangan dari emas murni intelek. Ia juga adalah kain sutera yang ditenun oleh qalam dengan benang kepiawaian. ptk seni rupa smp kelas 8
Sementara itu Bisyr ibn Al Mu’tamir berkata, ”Batin adalah tambang, intelek adalah mineral yang mulia, lidah adalah pekerja tambang, qalam adalah tukang emas, dan tulisan tangan adalah benda perhiasan yang telah jadi”.
Ketiga, kaligrafi di lain pihak merupakan perpaduan antara pikiran dan perasaan, kualitas intelek dan intuisi. Abdul Dulaf Al ’Ijli, misalnya pernah berkata, ”Qalam adalah tukang emas perkataan. Ia mencairkan dan mengungkapkan isi hati, dan menampakkan batang-batang bagian tubuh dimana pikiran dan perasaan bermuara”. ptk seni rupa smp kelas 7
An Namari suatu saat berkata, ”Qalam dan hewan-hewan beban bagi akal, kurir bagi fakultas-fakultas alamiah dan bagian tubuh yang utama dimana pikiran dan perasaan bermuara”.
4. Kaligrafi Murni dan Lukisan Kaligrafi
Ada perbedaan yang mendasar pada jenis kaligrafi murni dan lukisan kaligrafi. Sirajuddin Ar (1985:9) menyebutkan, Sering diistilahkan adanya jenis kaligrafi ”murni” dan ”lukisan” kaligrafi. Yang pertama, dimaksudkan sebagai kaligrafi yang mengikuti pola-pola kaedah yang sudah ditentukan dengan ketat. Yakni bentuk yang tetap berpegang pada rumus-rumus dasar kaligrafi (khat) yang baku. Di sini dapat dibedakan dengan jelas aliran-aliran seperti Naskhi, Tsutluts, Rayhani, Diwani, Diwani Jali, Ta’liq Farisi, Koufi dan Riq’ah. Penyimpangan, ataupun pencampuradukkan satu dengan lainnya dipandang sebagai suatu ”kesalahan”, karena dasarnya tidak cocok dengan rumus-rumus yang sudah ditetapkan. ptk seni rupa smp
Sedangkan yang kedua adalah model kaligrafi yang digoreskan pada hasil karya lukis, atau coretan kaligrafi yang ”dilukis-lukis” sedemikian rupa, biasanya dengan kombinasi warna beragam bebas dan (umumnya) tanpa mau terikat jaring-jaring rumus baku yang ditentukan.

Baca Juga

CONTOH PTK SENI RUPA SENI BUDAYA SMP KELAS 8


5. Pertumbuhan Kaligrafi
Ada berbagai pendapat mengenai awal kelahiran tulisan Arab. Sebagian para ahli menganggap, tulisan Arab merupakan pecahan dari akar tulisan Suryani, bersandarkan pada adanya kemiripan bentuk huruf-huruf Suryani. Aklaman dalam bukunya Ekspresi Seni Kaligrafi Islam (2001:4) menyatakan bahwa: ”Sementara itu, dari kalangan Orientalis ada yang berpegang pada teori seorang ilmuwan – Jerman Lidzbarsky, bahwa alfabet Arab sebelum masa Islam tumbuh dari tulisan Funisia. Demikianlah, kita menemukan pendapat-pendapat yang tidak seragam pada buku-buku kaum Orientalis.” Dari beberapa inskripsi yang diangap asal-usul huruf Arab dapat diketahui bahwa pembentukan abjad Arab sehingga menjadi seperti yang dikenal pada masa Islam awal, memakan waktu berabad-abad, inskripsi dari Arab Utara bertarikh 250 M, 328 M, dan 512 M, menunjukkan kenyataan tersebut. Dari inskripsi-inskripsi yang ada, dapat ditelusuri bahwa huruf Arab berasal dari huruf ”Nabetea”, yakni huruf orang-orang Arab Utara yang masih tergabung dalam rumpun Smith, yang terutama hanya menampilkan huruf-huruf mati. Kemudian, dari masyarakat Arab Utara yang mendiami kota Hirah dan Anbar, tulisan tersebut berkembang pemakaianya ke wilayahwilayah selatan Jazirah Arab. contoh judul ptk seni rupa
Perkembangan lamban huruf Arab tersebut, mengalami kenyataan yang sebaliknya setelah kedatangan Islam kemudian mengembangkan dan memperindah huruf Arab dengan sangat intensif, yang segera pada kurun berikutnya keindahannya melampaui jenis-jenis huruf bangsa lain. Dalam bukunya Seni Kaligrafi Islam karangan Sirajuddin Ar (1985:21), Kaligrafi/Khat Arab berasal dari kaligrafi Mesir (Kan’an Semith atau Thursina). Lalu terpecah menjadi khat Feniqi (funisia), yang pecah pula menjadi Arami dan Musnad dengan cabang-cabang (Arami): Nabathi di Hirah/Huron dan Satranjili-Suryani di Irak; dan (Musnda): Shafawi, Tsamudi, Lihyani (utara jazirah Arabia) dan Humeiri, selatannya. ptk seni rupa smp kelas viii
Hal tersebut didasarkan atas bukti-bukti nyata Archeologi (dinas purbakala) yang pernah mengadakan penelitain intensif tentang pertumbuhan tulisan Arab yang berasosiasi erat pada Ilmu Perbandingan Bahasa. Perkembangan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Khat Mesir kuno adalah sumber kelahiran khat Feniqi.
2. Khat Feniqi terpecah menjadi 2 (dua): Arami dan Musnad.
3. Khat Arami melahirkan khat-khat: Nabathi di Hirar dan Santranjili- Suryani di Irak.
4. Khat Musnad melahirkan khat-khat: Shafawi, Tsamudi dan Lihyani di Arabia Utara, dan Humeiri di selatannya.
5. Khat Nabathi dipandang sebagai biang dari model khat Naskhi.
6. Sedangkan khat Satranjili akhirnya melahirkan khat Koufi yang sebelum
Islam bernama Hieri (diambil dari kata Hirah, Kota kelahirannya) dan sering juga disebut Jazm.
6. Rumus-rumus Ibnu Muqlah
Al Wazir (Perdana Menteri) Abu Ali Al Shadr Muhammad ibn Al Hasan ibn Muqlah atau Ibnu Muqlah lahir tahun 272 H di Bagdad. Ibnu Muqlah artinya ”anak si biji mata” alias anak kesayangan. Abu Abdillah adalah gelar bagi Ibnu Muqlah, nama yang sama dengan nama saudaranya, Abu Ali Al Shadr Muhammad ibn Al Hasan ibn Muqlah Abdillah, yang juga seorang kaligrafer kenamaan dizamannya. Sedangkan Muqlah adalah gelar ayahnya, Ali. contoh judul ptk seni rupa
Menurut Sirajuddin Ar (1985:88-89) dalam bukunya Seni Kaligrafi Islam, Ibnu Muqlah telah berhasil menyempurnakan suatu pekerjaan suci, yang tidak seorang pun kaligrafer sebelum ataupun sesudahnya sebanding dengannya, bahkan dialah, dalam hal ini, yang dikenal menduduki tempat tertinggi dalam literatur sejarah Islam.

Dapat dipastikan, bahwa sejak abad kesembilan (Miladiyah) model cursif dipakai secara merata dimana-mana, dengan segala kekurang-elokkanya, jika dibandingkan dengan Koufi yang sudah sempurna menurut ukuran wktu itu. Atas dasar tersebut Ibnu Muqlah menempatkan dirinya pada tugas pendisiplinan tulsn cursif yang –pada waktu bersamaan— menjadi indah atau menjadi sebuah keseimbangan sempurna. Dengan demikian secara efektif, tulisan cursif sanggup bersaing dengan tulisan koufi. Menurut Ibnu Muqlah, bentuk tulisan barulah dianggap ”benar” jika memiliki lima kriteria berikut: 
Pertama : Tawfiyah (tepat), yakni setiap huruf harus mendapatkan usapan sesuai dengan bagiannya, dari lengkungan, kekejuran dan bengkokan. 
Kedua : Itman (tuntas), yakni setiap huruf harus diberi ukuran yang utuh, dari panjang, pendek, tipis dan tebal.
Ketiga : Ikmal (sempurna), yakni setiap usapan garis harus sesuai dengan kecantikkan bentuk yang wajar, dalam gaya tegap, terlentang, memutar dan melengkung.
Keempat : Isyba’ (padat), yakni setiap usapan garis harus mendapat sentuhan pas dari mata pena sehingga terbentuk suatu keserasian. Dengan demikian tidak akan terjadi ketimpangan, dimana satu bagian tampak terlalu tipis atau kelewat tebal; dari bagian lainnya, kecuali pada wilayah-wilayah sentuhan yang menghendaki demikian.

Contoh Judul PTK Seni Budaya

Kelima : Irsal (lancar), yakni menggoreskan qalam secara cepat-tepat, tidak tersandug atau tertahan-tahan sehingga menyusahkan atau mogok di tengah-tengah sehingga menimbulkan getaran tangan yang kelanjutannya merusak tulisan yang sedang digoreskan.
Dalam buku Ekspresi Seni Kaligrafi Islam (2001:16) Aklaman, Adapun tata letak yang baik (husnul wad’i) menurut Ibnu Muqlah menghendaki perbaikan empat hal. contoh proposal ptk seni budaya smp
Rapat teratur , Tarshif (rapat teratur) yakni tepatnya sambungan satu huruf dengan huruf lainnya. Tersusun rapi, Ta’lif (tersusun) yakni menghimpun setiap huruf terpisah (tunggal) dengan lainnya dalam bentuk wajar namun indah. Selaras beres, Tasthir (selaras, beres) yakni menghubungkan suatu kata dengan lainnya sehingga membentuk garisan yang selaras letaknya, bagaikan mistar (penggaris). Ketajaman, Tanshil (maksudnya: bagaikan pedang atai lembing, karena indahnya), yakni meletakkan sapuan-sapuan garis memanjang yang indah pada huruf sambung. ptk seni budaya smp terbaru
Untuk menunjukkan ukuran bagaimana yang seharusnya dibentuk dalam suatu tulisan, Ibnu Muqlah meletakkan suatu sistem yang luas dan sempurna pada dasar kaidah pemnulisan kaligrafi. Diciptakannya sebuah titik belah ketupat sebagai unit ukuran. Kemudian mendesain kembali bentuk-bentuk ukuran (geometrikal) tulisan sambil menentukan model dan ukuran menurut besarnya dengan memakai titik belah ketupat, standar alif dan standar lingkaran. Tiga point inilah, yakni titik belah ketupat, alif dan lingkaran yang dikemukakan Ibnu Muqlah sebagai rumus-rumus dasar pengukuran bagi penulisan setiap huruf. ptk seni budaya smp kelas 7





Terima kasih telah berkunjung di Asri Yulian Blog yang membahas PTK SENI RUPA SMP KELAS 7 SMP. Semoga PTK Seni Rupa ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.

PTK IPS GEOGRAFI SMP KELAS 8 MTS DOC

PTK IPS GEOGRAFI SMP KELAS 8 MTS DOC dan MTS-Halo pembaca! blog Asri Yulian pada kesempatan kali ini  kami suguhkan kepada guru yang membutuhkan ptk ips smp. Masalah terbesar dalam pembuatan ptk geografi smp adalah kurangnya guru dalam menghargai kualitas dan bukan sekedar kuantitas. Masa-masa di mana anda melakukan penelitian tindakan kelas IPS. PTK IPS SMP diperlukan pertama kali sebagai acuan kerangka dasar PTK IPS Geografi yang akan anda susun.

Pada umumnya seorang guru yang membuat PTK IPS SMP mempunyai kelemahan dalam mendapatkan referensi-referensi yang berkaitan dengan penelitian. Padahal intinya Proposal penelitian tindakan kelas haruslah dibuat disesuaikan dengan kebutuhan kelas 8 agar anak didik anda bisa menjadi lebih baik bukan berdasarkan materi yang anda kejar berupa naskah PTK DOC.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas PTK IPS Geografi MTs yang diberi judul Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Penerapan Metode Problem Solving Di MtsN Bantul Kota”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK IPS  Kelas 8 SMP lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0856-42-444-991 dengan Format PESAN PTK 166 SMP).


Jasa Pembuatan Kurtilas


PTK IPS SMP KELAS 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan yang serba maju, modern dan serba canggih seperti saat ini, pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia-manusia berkualitas yang akan mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional. ptk ips smp Dalam pasal 20 UU tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas dengan ciri-ciri beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (UU no 20 tahun 2003). ptk ips smp kelas 8
Kini semakin disadari bahwa pendidikan memainkan peranan yang sangat penting didalam kehidupan dan kemajuan umat manusia. Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya, jiwa, sosial dan moralitasnya, atau dengan perkataan lain, pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan, kepribadian dan kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulannya dengan sesama, serta hubungannya dengan Tuhan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan-kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
  Mutu pendidikan sangat erat hubungannya dengan mutu siswa, karena siswa merupakan titik pusat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan harus diikuti dengan peningkatan mutu siswa. Peningkatan mutu siswa dapat dilihat pada tingginya tingkat prestasi belajar siswa, sedangkan tingginya tingkat prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh besarnya minat belajar siswa itu sendiri. ptk ips smp kls 7
  Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ini dicoba diwujudkan dalam kurikulum tiap tingkat dan jenis pendidikan, diuraikan dalam bidang studi dan akhirnya dalam tiap pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kelas. ptk ips sejarah smp
  Dalam mencapai tujuan pendidikan ini, pemerintah menggagas diberlakukannya kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. KTSP tersebut memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan oleh sekolah. ptk ips smp geografi
Upaya pemerintah dalam bentuk KTSP ini merupakan pengembangan kurikulum dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan menggunakan KTSP diharapkan peserta didik bisa mencapai kompetensi-kompetensi tertentu yang sudah ditentukan sebagai kriteria keberhasilan.  ptk ips ekonomi smp
       Masih rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya skill menghafal daripada skill memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran tidak fokus dan ramai sendiri. Bahkan ada sebagian siswa yang menganggap mata pelajaran IPS tidak begitu penting dikarenakan tidak masuk pada mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN). Faktor minat itu juga dipengaruhi oleh adanya metode mengajar yang digunakan guru dalam menyampaikan materi. Metode yang konvensional seperti menjelaskan materi secara abstrak, hafalan materi dan ceramah dengan komunikasi satu arah, yang aktif masih didominasi oleh pengajar, sedangkan siswa biasanya hanya memfokuskan penglihatan dan pendengaran. Kondisi pembelajaran seperti inilah yang mengakibatkan siswa kurang aktif dan pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. Disini guru dituntut untuk pandai menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa kembali berminat mengikuti kegiatan belajar. 
Setiap proses belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, alat, dan metode, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, metode pembelajaran sangat penting sebab dengan adanya metode pembelajaran, bahan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
 Selain itu penggunaan metode pembelajaran yang mengajarkan siswa dalam pemecahan masalah, terutama pemecahan masalah dalam kehidupan sehari- hari masih kurang. Pengembangan metode pembelajaran tersebut sangat perlu dilakukan untuk menjawab kebutuhan keterampilan pemecahan permasalahan yang harus dimiliki oleh siswa. Metode pembelajaran problem solving atau pemecahan masalah kegunaannya adalah untuk merangsang berfikir dalam situasi masalah yang komplek. Dalam hal ini akan menjawab permasalahan yang menganggap sekolah kurang bisa bermakna dalam kehidupan nyata di masyarakat. ptk ips smp pdf
Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui metode problem solving diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 
MTs N Bantul Kota adalah salah satu madrasah tsanawiyah negeri yang terletak di jalan karanggayam tromol pos 142 Bantul 55702 kecamatan Bantul, kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan pembelajaran di MTs N ini masih termasuk tradisional karena kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, sehingga siswa merasa bosan dalam megikuti proses pembelajaran. Hal itu diketahui dari hasil survei yang telah dilakukan. Dari hasil survei tersebut bahwa pembelajaran IPS kurang diminati oleh siswa. Dalam proses pembelajaran terlihat masih rendah perhatian siswa, siswa kurang berpartisipasi, sedangkan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. contoh ptk ips smp
 Diharapkan dengan menggunakan metode problem solving dalam proses pembelajaran IPS akan menarik minat siswa mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. 

PTK IPS SMP DOC

B. Identifikasi Masalah 

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi di MTs N Bantul Kota sebagai berikut: 
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. ptk ips smp doc
2. Masih rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.
3. Pembelajaran IPS masih didominasi dengan metode ceramah. 
4. Masih kurangnya penerapan metode problem solving dalam proses pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada masalah hasil belajar IPS dan belum digunakannya metode problem solving.

D. Rumusan Masalah 

Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode problem solving di MTs N Bantul Kota?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS yang terjadi pada siswa setelah pembelajaran dilaksanakan dengan metode problem solving? ptk ips smp

E. Tujuan Penelitian 

1. Untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa MTs N Bantul Kota melalui penerapan Problem Solving.
2. Mendapatkan bukti-bukti bahwa penerapan Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa MTs N Bantul Kota. ptk ips smp kelas 8


F. Manfaat Penelitian 

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.  Manfaat Teoritis
Bertambahnya khazanah keilmuan yang berkaitan dengan metode pembelajaran Problem Solving.
2.  Manfaat Praktis
a.  Bagi Guru
1) Mampu menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan     pembelajaran dan mampu mengatasi permasalahan tersebut.
2) Mampu menumbuhkan suasana pembelajaran yang kondusif dan meningkatkan kemandirian siswa.
b.  Bagi peneliti ptk ips smp kls 7
Dapat menambah pengalaman peneliti untuk terjun ke bidang pendidikan. 
c.  Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menumbuhkan minat belajar siswa sehingga prestasi belajar siswa meningkat. ptk ips sejarah smp


PTK IPS SMP GEOGRAFI

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori

     1. Hasil Belajar IPS 
Menurut Nana Sudjana (2005: 3) hakikat hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Nana Sudjana (1989: 38-40) hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.  ptk ips ekonomi smp
    Hasil belajar merupakan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak (proses berfikir) terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses berfikir ini ada enam jenjang, mulai dari yang terendah sampai dengan jenjang tertinggi (Suharsimi Arikunto, 2003: 114-115). Keenam jenjang tersebut adalah: (1) Pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus- rumus dan lain sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. (2) Pemahaman (comprehension) yakni kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat melalui penjelasan dari kata- katanya sendiri. (3) Penerapan (application) yaitu kesanggupan seseorang untuk menggunakan ide- ide umum, tata cara atau metode- metode, prinsip- prinsip, rumus- rumus, teori- teori, dan lain sebagainya dalam situasi yang baru dan kongkret. (4) Analisis (analysis) yakni kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian- bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian- bagian tersebut. (5) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir memadukan bagian- bagian atau unsur- unsur secara logis, sehingga menjadi suatu pola yang baru dan terstruktur. (6) Evaluasi (evaluation) yang merupakan jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom. Penelitian disini adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, atas beberapa pilihan kemudian menentukan pilihan nilai atau ide yang tepat sesuai kriteria yang ada (Anas Sudijono, 2005: 50- 52).
       Pada pendidikan formal, semua bidang studi dan bidang pendidikan harus memanfaatkan dasar mental yang ada pada tiap anak untuk meningatkan kemampuan mentalnya kearah kematangan dan kedewasaan dalam arti seluas- luasnya. Oleh karena itu penyelenggara pendidikan dan pengajaran harus dilaksakan secara teratur,  terarah, dan terencana sesuai dengan pengembangan dasar dan kemampuan mental anak, agar tujuan pendidikan dan pengajaran tercapai secara maksimal (Nursid Sumaatmadja, 2001: 2). ptk ips smp pdf
       Dalam kegiatan belajar mengajar setiap guru selalu berusaha melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran secara efektif disini dimaksudkan agar pembelajaran tersebut dapat membawa hasil atau berhasil guna, dan kegiatan pembelajaran secara efisien dimaksudkan agar pembelajaran tersebut dapat berdaya guna atau tepat guna baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. 
         a.  Hakikat IPS
       Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari (social studies). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut Nursid Sumaatmajda (1984: 10) diartikan sebagai “ilmu yang mempelajari bidang kehidupan manusia di masyarakat, mempelajari gejala dan masalah sosial yang terjadi dari bagian kehidupan tersebut”. Artinya Ilmu Pengetahuan Sosial diartikan sebagai kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial serta untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan. Di dalam program sekolah, Ilmu Pengetahuan Sosial dikoordinasikan sebagai bahasan sistematis serta berasal dari beberapa disiplin ilmu antara lain: Antropologi, Arkeologi, Geografi, Ekonomi, Geografi, Ekonomi, Sejarah, Hukum, Filsafat, Ilmu Politik, Psikologi Agama, Sosiologi, dan juga mencakup materi yang sesuai dari Humaniora, matematika serta Ilmu Alam. contoh ptk ips smp

Baca Juga

CONTOH PROPOSAL PTK IPS EKONOMI SMP dan MTS


    Berdasarkan dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengajaran IPS merupakan studi terintregasi tentang kehidupan sosial dari bahan realita kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Adapun cakupan dari IPS pada MTs/SMP adalah meliputi bahan kajian geografi, sosiologi, ekonomi, serta sejarah. Mata pelajaran IPS di MTs/SMP mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dengan lingkungan di dalam suatu masyarakat.
       Dengan demikian IPS memiliki peranan yang sangat penting yaitu untuk mendidik siswa guna mengmbangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang baik, yaitu warga negara yang bangga dan cinta terhadap tanah airnya. 
           b. Hakikat pembelajaran IPS
       Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial. Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat (Saidihardjo, 2005: 109). Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa Pendidikan Ilmu Sosial merupakan suatu program pendidikan pada siswa untuk mengenal dunia sosial yang ada di sekitar ligkungannya. ptk ips smp doc
       Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (BSNP, 2006: 159). 
       Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 
1). Mengenal konsep- konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan  lilngkungannya. 
2). Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 
3). Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan    kemanusiaan.
4).  Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (BSNP, 2006: 159).
         c. Penilaian hasil belajar IPS
       Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. Atas dasar itu maka dalam kegiatan penilaian selalu ada objek/program, ada criteria, dan ada  interpretasi/judgment.  Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran (Nana Sudjana, 2005: 3). 
    2. Metode Problem Solving
Metode problem solving atau sering juga disebut dengan nama Metode Pemecahan Masalah merupakan suatu cara mengajar yang merangsang seseorang untuk menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau situasi di mana masalah itu berada, atas inisiatif sendiri. Metode ini menuntut kemampuan untuk dapat melihat sebab akibat atau relasi- relasi diantara berbagai data, sehingga pada akhirnya dapat menemukan kunci pembuka masalahnya. Kegiatan semacam ini merupakan ciri yang khas daripada suatu kegiatan intelegensi. Metode ini mengembangkan kemampuan berfikir yang dipupuk dengan adanya kesempatan untuk mengobservasi problema, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun suatu hipotesa, mencari hubungan (data) yang hilang dari data yang telah terkumpul untuk kemudian menarik kesimpulan yang merupakan hasil pemecahan masalah tersebut. Cara berfikir semacam itu lazim disebut cara berfikir ilmiah. Cara berfikir yang menghasilkan suatu kesimpulan atau keputusan yang diyakini kebenarannya karena seluruh proses pemecahan masalah itu telah diikuti dan dikontrol dari data yang pertama yang berhasil dikumpulkan dan dianalisa sampai kepada kesimpulan yang ditarik atau ditetapkan. Cara berfikir semacam itu benar- benar dapat dikembangkan dengan menggunakan Metode Pemecahan Masalah (Jusuf Djajadisastra, 1982: 19- 20).
Problem Solving is very important but problem solvers often misunderstand it. This report proposes the definition of problems. Terminology for Problem Solving and useful Problem Solving patterns. We should define what is the problem as the first step of Problem Solving. Yet problem solvers often forget this first step. Further, we should recognize common terminology such as purpose, situation, problem, cause, solvable cause, issue, and solution. Even Consultants, who should be professional problem solvers, are often confused with the terminology of Problem Solving. For example, some consultants may think of issues as problems, or some of them think of problems as causes. But issues must be the proposal to solve problems and problems should be negative expressions while issues should be a positive expression (Shibata, 1998: 1). 

CONTOH PTK IPS SMP

       Kurang lebih artinya: pemecahan masalah sangat penting namun pemecahan masalah sering salah paham akan hal itu. Uraian ini menunjukkan pengertian masalah, terminologi dari pemecahan masalah dan bentuk- bentuk pemecahan masalah yang berguna. Kita sebaiknya mendefinisikan  apa permasalahannya sebagai langkah awal dari pemecahan masalah. Namun, pemecahan masalah sering melupakan langkah awal ini. Selanjutnya, kita sebaiknya mengakui terminologi umum seperti tujuan, situasi, masalah, penyebab, penyebab yang bisa dipecahkan, persoalan, dan solusi. Bahkan, konsultan- konsultan yang seharusnya menjadi pemecah permasalahan yang mahir sering kebingungan dengan terminologi pemecahan masalah. Misalnya, beberapa konsultan kemungkinan berpikiran mengenai persoalan sebagai masalah atau sebagian dari mereka menganggap masalah- masalah sebagai penyebab. Namun persoalan harusnya merupakan rujukan untuk memecahkan masalah- masalah dan masalah- masalah seharusnya ekspresi negatif sedangkan persoalan- persoalan seharusnya merupakan ekspresi positif (Shibata, 1998: 1).  contoh ptk ips smp lengkap
       Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode- metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Langkah- langkah metode ini antara lain: 
a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.  contoh ptk ips smp kelas 9
b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku- buku, meneliti, bertanya, berdiskusi, dan lain- lain.
c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.
d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti, demonstrasi, tugas diskusi, dan lain-lain. 
e. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah yang ada (Nana Sudjana, 1989: 85-86). ptk ips terpadu smp
Penyelesaian masalah dalam metode problem solving ini dilakukan melalui kelompok. Suatu isu yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam pelajaran diberikan kepada siswa untuk diselesaikan secara kelompok. Masalah yang dipilih hendaknya mempunyai sifat conflict issue atau kontroversial, masalahnya dianggap penting (important), urgen dan dapat diselesaikan (solutionable) oleh siswa (Gulo, 2002: 116). 
Tujuan utama dari penggunaan metode Pemecahan Masalah adalah:
a. Mengembangkan kemampuan berfikir, terutama didalam mencari sebab-akibat dan tujuan suatu masalah. Metode ini melatih murid dalam cara-cara mendekati dan cara-cara mengambil langkah-langkah apabila akan memecahkan suatu masalah. contoh ptk ips smp kelas 8
b. Memberikan kepada murid pengetahuan dan kecakapan praktis yang bernilai/bermanfaat bagi keperluan hidup sehari-hari. Metode ini memberikan dasar-dasar pengalaman yang praktis mengenai bagaimana cara-cara memecahkan masalah dan kecakapan ini dapat diterapkan bagi keperluan menghadapi masalah-masalah lainnya didalam masyarakat. 
      Suatu masalah dapat dikatakan masalah yang baik bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Jelas, dalam arti bersih dari pada kesalahan-kesalahan bahasa maupun isi pengertian yang berbeda. Istilah yang dipergunakan tidak memiliki dua pengertian yang dapat ditafsirkan berbeda-beda. 
b. Kesulitannya dapat diatasi. Maksudnya ialah bahwa pokok persoalan yang akan dipecahkan tidak merupakan pokok berganda/kompleks.  contoh ptk ips smp kelas 7
c. Bernilai bagi murid. Hasil ataupun proses yang diamati murid harus bermanfaat dan menguntungkan pengalaman murid atau memperkaya pengalaman murid.
d. Sesuai dengan taraf perkembangan psikologi murid. Masalah yang dipecahkan tidak terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sulit. Jadi harus sesuai dengan kapasitas pola pikir murid. 
e. Praktis, dalam arti mungkin dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Atau, problema itu diambil dari praktek kehidupan sehari-hari, dari lingkungan sekitar dimana murid itu berada (Jusuf Djajadisastra, 1982: 20-21).

      Problem solving melatih siswa terlatih mencari informasi dan mengecek silang validitas informasi itu dengan sumber lainnya, juga problem solving melatih siswa berfikir kritis dan metode ini melatih siswa memecahkan dilema (Omi Kartawidjaya, 1988: 42). Sehingga dengan menerapkan metode problem solving ini siswa menjadi lebih dapat mengerti bagaimana cara memecahkan masalah yang akan dihadapi pada kehidupan nyata/ di luar lingkungan sekolah. 
      Untuk mendukung strategi belajar mengajar dengan menggunakan metode problem solving ini, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan. Materi pelajaran tidak terbatas hanya pada buku teks di sekolah, tetapi juga di ambil dari sumber-sumber lingkungan seperti peristiwa-peristiwa kemasyarakatan atau peristiwa dalam lingkungan sekolah (Gulo, 2002: 114). Tujuannya agar memudahkan siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang terjadi di lingkungan sebenarnya dan siswa memperoleh pengalaman tentang penyelesaian masalah sehingga dapat diterapkan di kehidupan nyata.  contoh ptk ips smp kls 8
Kebaikan atau keuntungan dalam penerapan metode problem solving:
a.  Mendidik murid untuk berfikir secara sistematis.
b.  Mendidik berfikir untuk mencari sebab-akibat.
   c. Menjadi terbuka untuk berbagai pendapat dan mampu membuat      pertimbangan untuk memilih satu ketetapan. 
d.  Mampu mencari berbagai cara jalan keluar dari suatu kesulitan atau masalah. 
   e.  Tidak lekas putus asa jika menghadapi suatu masalah.
f.  Belajar bertindak atas dasar suatu rencana yang matang. 
g. Belajar bertanggung jawab atas keputusan yang telah ditetapkan dalam memecahkan suatu masalah. 
h.  Tidak merasa hanya bergantung pada pendapat guru saja.
i.  Belajar menganalisa suatu persoalan dari berbagai segi.
   j. Mendidik suatu sikap-hidup, bahwa setiap kesulitan ada jalan    pemecahannya jika dihadapi dengan sungguh-sungguh. contoh ptk ips smp download
Sedangkan kelemahan atau kekurangan metode problem solving (pemecahan masalah):
a.   Metode ini memerlukan waktu yang cukup jika diharapkan suatu hasil keputusan yang tepat. Padahal kita ketahui bahwa jam-jam pelajaran selalu terbatas. 
b. Dalam satu jam atau dua jam pelajaran mungkin hanya satu atau dua masalah saja yang dapat dipecahkan, sehingga mungkin sekali bahan pelajaran akan tertinggal.
c. Metode ini baru akan berhasil bila digunakan pada kurikulum yang berpusat pada anak dengan pembangunan semesta, dan bukan dari kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran seperti pada kurikulum konvensional/tradisional. 
d. Metode ini tidak dapat digunakan di kelas- kelas rendahan karena memerlukan kecakapan bersoal-jawab dan memikirkan sebab akibat sesuatu (Jusuf Djajadisastra, 1982: 26-27).
Beberapa saran dalam menggunakan metode ini sehingga kelemahan-kelemahan di atas bisa diatasi: 
a. Perkenalkan kepada siswa beberapa masalah yang hampir sama. contoh ptk ips smp pdf
b. Masalah yang diajukan harus cocok dengan tingkat kedewasaan serta tingkat keterampilan siswa.
c. Siswa harus melihat masalah itu sebagai sesuatu yang penting.
d. Bantulah siswa dalam mendefinisikan dan membatasi masalah yang akan dipelajari. 
e. Teliti apakah bahan dari sumber cukup dan bisa didapatkan oleh siswa.
f. Berilah petunjuk dan pengarahan jika perlu tetapi jangan berlebih.
g. Bantulah siswa membuat kriteria sehingga evaluasi memadai (Omi Kartawidjada, 1988: 57-58).

DOWNLOAD PTK IPS SMP LENGKAP

    3. Karakteristik Siswa MTs/SMP
       Menurut Degeng dalam Asri Budiningsih (2003: 10) karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang telah dimilikinya. Siswa sebagai input dari proses pendidikan memiliki profil perilaku maupun pribadi yang senantiasa berkembang menuju taraf kedewasaan (Abin Syamsuddin Makmun, 2004: 78-79). Perilaku dan pribadi siswa MTs/SMP sudah memasuki masa remaja. Hal ini dijelaskan lebih lanjut bahwa: contoh ptk ips smp lengkap
       Menurut Harold Alberty dalam Abin Syamsuddin Makmun (2004: 130) para ahli umumnya sependapat bahwa rentangan masa remaja itu berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang. Masa remaja terbagi menjadi dua, yaitu masa remaja awal (usia 11-13 tahun sampai 14-15 tahun) dan masa remaja akhir (usia 14-16 tahun sampai 18-20 tahun). Dengan demikian siswa MTs/SMP yang dijadikan subyek penelitian penulis termasuk dalam golongan masa remaja awal. 
       Dalam buku-buku psikologi perkembangan, berdasarkan usianya siswa MTs/SMP dimasukkan ke dalam kategori remaja awal, yaitu dengan usia berkisar antara 12-15 tahun. Menurut Sri Rumini, dkk. (1995: 37) karakteristik remaja awal diantaranya:
a. Keadaan perasaan dan emosi download ptk ips smp doc
          Keadaan perasaan dan emosinya sangat peka sehingga tidak stabil. Staniey Hall menyebutkan: “storm and stress” atau badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosi. Remaja awal dilanda pergolakan sehingga selalu mengalami perubahan dalam perbuatannya. contoh ptk ips smp kelas 7

b. Keadaan mental
      Kemampuan mental khususnya kemampuan berpikirnya mulai sempuna dan kritis (dapat melakukan abstraksi). Ia mulai menolak hal-hal yang kurang dimengerti. Maka sering terjadi pertentangan dengan orang tua, guru, maupun orang dewasa lainnya.  contoh ptk ips smp kelas 9
c. Keadaan kemauan 
      Kemauan dan keinginan mengetahui berbagai hal dengan jalan mencoba segala hal yang dilakukan orang lain. 
d. Keadaan moral
     Pada awal remaja, dorongan seks sudah cenderung memperoleh pemuasan sehingga mulai berani menunjukkan sikap-sikap agar menarik perhatian.

B.  Penelitian yang Relevan 
1. Hartini (2003) dalam penelitiannya yang berjudul: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Alat Peraga Visual di SMP N 1 Pajangan (skripsi). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan alat peraga visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.  
2. Mahardiyanto (2007) dalam penelitiannya yang berjudul: Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Ngaglik (skripsi). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Nutri Aryanti (2007) dalam penelitian yang berjudul: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode Problem Solving di SMP Negeri 2 Pakem Sleman Yogyakarta (skripsi). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 
4. Nurdin Dian Kusuma (2008) dalam penelitian yang berjudul: Efektivitas Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang(skripsi). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa efektivitas metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 
5. Dwi Hastuti (2008) dalam penelitian yang berjudul: Implementasi metode kooperatif teknik group investigation untuk meningkatkan kualitas pembelajaran geografi di SMA N 1 Jatisrono Wonogiri(skripsi). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa implementasi metode kooperatif teknik group investigation dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. download buku ptk ips smp
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran adalah suatu kegiatan agar proses belajar seseorang atau sekelompok orang yang berkaitan dengan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, di dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen penting, yakni guru, media belajar, metode belajar, kurikulum/standar kompetensi dan lingkungan belajar, dimana ini akan mempengaruhi cara guru dalam menyampaikan pelajaran yakni dengan menggunakan metode yang cocok. Peran metode pengajaran yang digunakan yakni problem solving agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan variatif. download ptk ips smp lengkap
 Pembelajaran dikatakan efektif apabila para siswa dapat memaknai pesan yang disampaikan oleh guru. Metode problem solving dapat mengajarkan pada siswa bagaimana cara menghadapi dan memecahkan suatu permasalahan sehingga didapat jalan keluarnya, disini siswa dilatih untuk berfikir dan memberikan pandangan secara luas dengan cara memecahkan suatu permasalahan. Dengan cara demikian diharapkan dapat meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar siswa.


PTK IPS SMP GEOGRAFI GRATIS

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN



A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa MTs N Bantul Kota dapat ditempuh menggunakan metode problem solving dengan memadukan metode ceramah dan tanya jawab. Metode problem solving dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan, mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut, menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut, menguji kebenaran jawaban sementara tersebut, menarik kesimpulan. Siklus I pada awal pelajaran didahului dengan menggunakan metode ceramah, kemudian dilanjutkan dengan metode problem solving. Pada siklus II menggunakan metode problem solving yang kemudian diklarifikasi dengan metode tanya jawab. Dan pada siklus III memadukan keduanya yaitu didahului metode ceramah dan kemudian diklarifikasi dengan metode tanya jawab.  ptk ips terpadu smp
2. Bukti-bukti yang menunjukkan peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode problem solving yaitu perolehan nilai rata-rata yang setiap siklusnya mengalami peningkatan. Siklus I nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 6,57, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 7,57, dan mengalami peningkatan lagi pada siklus III yaitu memperoleh nilai rata-rata 8,33. Selain nilai rata-rata, aktivitas siswa juga mengalami peningkatan diantaranya aspek mengajukan pertanyaan pada siklus I sebesar 16,67%, siklus II sebesar 10%, dan siklus III sebesar 25%. Aspek menanggapi respon siswa lain pada siklus I sebesar 21,67%, siklus II sebesar 13,34%, dan silklus III sebesar 18,34%. Aspek menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 16,67%, siklus II sebesar 66,67%, dan pada siklus III sebesar 78,33%. Aspek memperhatikan penjelasan guru pada siklus I sebesar 71, 67%, siklus II sebesar 85%, dan silus III sebesar 90%. Aspek diskusi kelompok pada siklus I 66,67%, siklus II sebesar 86,67%, dan siklus III 96,67%. Aspek diskusi kelas pada siklus I sebesar 81,67%, siklus II sebesar 86,67%, dan pada siklus III sebesar 100%.

B. Saran 
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru contoh ptk ips smp lengkap
       Dalam menggunakan problem solvinguntuk meningkatkan hasil belajar siswa hendaknya guru melakukan langkah-langkah: adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan, mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut, menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut, menguji kebenaran jawaban sementara tersebut, menarik kesimpulan. download buku ptk ips smp
       Sebaiknya metode problem solving dapat diterapkan oleh guru geografi dan guru bidang studi lain sebagai alternatif peningkatan keaktifan dan prestasi belajar di kelas. Karena penelitian ini membuktikan bahwa penerapan metode problem solving pada mata pelajaran geografi lebih efektif. 
2.  Bagi Peneliti  download ptk ips smp lengkap
Perlu penelitian lebih lanjut mengenai penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran maupun materi pelajaran dimana metode tersebut bisa menghasilkan prestasi akademik yang maksimal.  download ptk ips smp gratis


Terima kasih telah berkunjung di Asri Yulian Blog yang membahas PTK IPS GOGRAFI SMP KELAS 8 MTS DOC. Semoga PTK IPS Terpadu (Ekonomi) ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.