CONTOH LAPORAN PTK SMP BAHASA INGGRIS KELAS VII-Good morning everybody kali ini Asri Yulian Blog akan membahas PTK SMP Bahasa inggris. Hasil belajar siswa SMP untuk mata pelajaran Bahasa lnggris sangat rendah, maka dibutuhkan contoh laporan PTK dan penanganan yang baik. untuk memiliki kompetensi bahasa inggris guru dapat melakukan penelitian tindakan kelas SMP, PTK bahasa Inggris smp ini digunakan sebagai acuan guru dalam mengembangkan pola ajar didik siswa PTK Bahasa inggris untuk menempatkan ketrampilan bahasa inggris dalam kurikulum bahasa asing pertama yang harus dikuasai siswa khususnya kelas VII.
Guru sebagai tenaga professional bisa menunjukkan bahwa guru telah bekerja secara professional dengan membuat Contoh Laporan PTK SMP Bahasa Inggris Kelas VII dalam menguasai materi pembelajaran, professional dalam menyampaikan materi pembelajaran melalui sumber mapel Bahasa Inggris kepada siswa juga bisa sekaligus peneliti
Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas Mapel Bahasa Inggris SMP yang diberi judul “Upaya Meningkatkan Speaking Skill Listening Dalam Pre-Classroom Activity pada Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII-B SMP N”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.
PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK Bahasa Inggris Kelas 7 SMP lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0856-42-444-991 dengan Format PESAN PTK 132 SMP).
Contoh Judul PTK Bahasa Inggris SMP
Supardi. “Upaya Meningkatkan Speaking Skill Listening Dalam Pre-Classroom Activity pada Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII-B SMP Negeri 1 Jakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 Semester II”.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan patisipasi siswa yang masih rendah dalam proses pembelajaran matematika di kelas VIII-B SMP Negeri 1 Jakarta.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan patisipasi siswa yang masih rendah dalam proses pembelajaran matematika di kelas VIII-B SMP Negeri 1 Jakarta.
Pemecahan rendahnya partisipasi siswa di kelas VIII-B SMP Negeri 1 Jakarta adalah dengan penerapan metode tutor sebaya. Setelah diterapkan metode tutor sebaya partisipasi siswa kelas VIII-B dalam pembelajaran matematika meningkat. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus terhadap 38 orang siswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi oleh guru dan kolaborator, dan analisis data dilakukan secara deskripsi dengan teknik persentase. Tingkat partisipasi siswa dinyatakan dengan kategori tinggi, sedang, atau rendah, sedangkan keberhasilan tutor sebaya dinyatakan dengan berhasil, kurang berhasil, atau tidak berhasil.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran tinggi, karena telah mencapai kriteria yang ditetapkan, yakni 100% siswa terlibat aktif, 2) Frekuensi siswa yang bertanya tinggi, karena kriteria yang ditetapkan, yakni 76%, sedangkan kriteria 75%, 3) Siswa yang mampu mengajukan pendapat sedang, karena meskipun belum memenuhi kriteria tetapi dari segi kuantitas mengalami peningkatan, 4) Siswa yang mampu menjawab pertanyaan tinggi, karena melampaui kriteria yang ditetapkan yakni 83%, sedangkan kriteria 80%, dan 5) Kinerja kelompok tinggi, karena sangat kompak dan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Dengan demikian Penggunaan metode tutor sebaya berhasil meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika di kelas VIII-B SMP Negeri 1 Jakarta.
Kata kunci : Prestasi Belajar, Metode Tutor Sebaya
Kata kunci : Prestasi Belajar, Metode Tutor Sebaya
Proposal PTK Bahasa Inggris SMP
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai guru mata pelajaran bahasa Inggris, peneliti menemukan masalah berupa kesulitan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris baik dalam proses belajar mengajar apalagi di luar lingkungan kelas. Setiap rangsangan yang diberikan guru berupa pertanyaan yang hasus dijawab atau penugasan untuk melakukan dialog tidak mendapatkan respon seperti yang diharapkan.
Dari pengamatan peneliti, siswa tampak tidak punya keberanian untuk mengungkapkan pikirannya dalam bahasa Inggris. Sedangkan bila ada yang mencoba untuk berbicara dalam bahasa Inggris, mereka mengalami kesulitan mengungkapkannya dengan ungkapan yang dianggap benar. Oleh karena itu mereka selalu ragu untuk berbicara dalam bahasa Inggris.
Bagi peneliti masalah ini sangat penting dan memerlukan penyelesaian yang tepat dan cepat karena nampak dari keadaan ini adalah tidak berjalannya kegiatan pembelajaran speaking di dalam kelas. Apalagi bila mengingat Kurikulum Berbasis Kompetensi atau dikenal dengan Kurikulum 2004 yang mengisyaratkan bahwa tujuan pengajaran bahasa Inggris ditujukan pada pengembangan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan melalui ketrampilan membaca, menyimak, berbicara dan menulis secara seimbang karena hal ini dibutuhkan dalam era globalisasi dan informasi abad 21.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya masalah di atas, diantaranya :
1. Rendahnya penguasaan siswa terhadap cara mengungkapkan pikiran dalam bahasa Inggris.
2. Minimnya sarana dan kesempatan/waktu bagi siswa untuk berbicara dalam bahas Inggris.
3. Langkanya model/contoh ungkapan bahasa Inggris yang sangat mereka butuhkan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
4. Kurangnya minat siswa untuk berlatih karena minimnya rangsangan atau tantangan yang mengharuskan mereka menggunakan bahasa Inggris.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya masalah di atas, diantaranya :
1. Rendahnya penguasaan siswa terhadap cara mengungkapkan pikiran dalam bahasa Inggris.
2. Minimnya sarana dan kesempatan/waktu bagi siswa untuk berbicara dalam bahas Inggris.
3. Langkanya model/contoh ungkapan bahasa Inggris yang sangat mereka butuhkan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
4. Kurangnya minat siswa untuk berlatih karena minimnya rangsangan atau tantangan yang mengharuskan mereka menggunakan bahasa Inggris.
Faktor-faktor di atas sebenarnya telah disadari oleh guru sejak lama dan berbagai usaha telah dilakukan untuk megatasinya. Misalnya dengan menerapkan model "Communicative Approach" yang dianggap paling sesuai dalam pengajaran bahasa Inggris. Namun usaha tersebut masih belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Mungkin bukan metodenya yang dianggap lemah, melainkan penerapannya yang harus lebih kreatif. Apalagi metode ini sangat fleksibel dalam penentuan target pembelajaran dan sumber ajar.
Albert Tupan (2003) mengemukakan bahwa GBPP dan Kurikulum sebagai landasan pokok dari upaya penyusunan pengajaran tidak dimaksudkan untuk memasung kreativitas pemakaiannya. Dengan terbukanya kurikulum 2004, maka terbuka peluang untuk mendapatkan materi-materi dengan
cara baru untuk meningkatkan hasil belajar.
Peneltian tindakan kelas yang dilaksanakan ini berusaha untuk menemukan pemecahan yang dapat diupayakan oleh guru dengan tetap mengikuti ketentuan dan struktur kurikulum dan susunan buku bahan ajar yang dinyatakan dalam kurikulum bahasa Inggris SMP tahun 2004, oleh sebab itu dalam penelitian ini peneliti memilih judul:"Meningkatkan Speaking Skill Melalui Listening Dalam Pre-CIassroom Activity pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2008/2009"
Peneltian tindakan kelas yang dilaksanakan ini berusaha untuk menemukan pemecahan yang dapat diupayakan oleh guru dengan tetap mengikuti ketentuan dan struktur kurikulum dan susunan buku bahan ajar yang dinyatakan dalam kurikulum bahasa Inggris SMP tahun 2004, oleh sebab itu dalam penelitian ini peneliti memilih judul:"Meningkatkan Speaking Skill Melalui Listening Dalam Pre-CIassroom Activity pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Maduran Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2008/2009"
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah :
1. Dapatkah pemberian kegiatan listening dalam pre-classroorn activity meningkatkan kemampuan siswa untuk berbicara dengan bahasa Inggris ?
2. Apakah penambahan repeatation pada kegiatan listening tersebut bisa menambah kemampuan siswa dalam mengungkapkan pikiran tertentu dengan tepat dan meningkatkan keberanian mereka untuk menggunakan/menunjukkan ketrampilan bahasa Inggris secara lisan ?.
1. Dapatkah pemberian kegiatan listening dalam pre-classroorn activity meningkatkan kemampuan siswa untuk berbicara dengan bahasa Inggris ?
2. Apakah penambahan repeatation pada kegiatan listening tersebut bisa menambah kemampuan siswa dalam mengungkapkan pikiran tertentu dengan tepat dan meningkatkan keberanian mereka untuk menggunakan/menunjukkan ketrampilan bahasa Inggris secara lisan ?.
C. Tujuan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas diharapkan mampu memperbaiki mutu pengajaran di sekolah. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian tindakan ini dapat:
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris
2. Meningkatkan minat siswa untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris terutama dalam interaksi kegiatan belajar mengajar di kelas.
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris
2. Meningkatkan minat siswa untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris terutama dalam interaksi kegiatan belajar mengajar di kelas.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat antara lain :
1. Siswa dapat meningkatkan kemampuan speaking-nya
2. Guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam membimbing siswa khususnya dalam pembelajaran speaking
3. Peneliti dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian yang bersifat peningkatan mutu pembelajaran
4. Sekolah dapat meningkatkan kualitas pelayanannya pada masyarakat
5. Dapat menambah khazanah pengetahuan di dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris.
1. Siswa dapat meningkatkan kemampuan speaking-nya
2. Guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam membimbing siswa khususnya dalam pembelajaran speaking
3. Peneliti dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian yang bersifat peningkatan mutu pembelajaran
4. Sekolah dapat meningkatkan kualitas pelayanannya pada masyarakat
5. Dapat menambah khazanah pengetahuan di dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris.
E. Pembatasan Masalah
Untuk kepentingan efektif dan efisiennya penelitian ini serta sangat luasnya permasalahan, maka penulis membatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 1 Maduran Kabupaten Lamongan pada Semester genap Tahun Pelajaran 2008/2009
2. Hanya dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Inggris, khususnya pada sub tema: Sea Animal
1. Penelitian dilakukan pada siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 1 Maduran Kabupaten Lamongan pada Semester genap Tahun Pelajaran 2008/2009
2. Hanya dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Inggris, khususnya pada sub tema: Sea Animal
F. Sistematika Penulisan
Agar yang membaca dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana isi Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis sajikan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini memuat antara lain: Latar belakang masalah, Rerumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, dan Sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Teoritis dan Rencana Tindakan.
Dalam bab ini penulis menyajikan tentang: Kajian Teoritis, dan Rencana Tindakan.
Bab III : Metode Penelitian.
Dalam metode penelitian ini, penulis menguraikan tentang: Setting Penelitian, Persiapan Penelitian, Siklus Penelitian, Instrumen, Analisis dan Refleksi.
Bab IV : Hasil Penelitian.
Dalam bab ini yang penulis sajikan adalah: Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.
Bab V : Kesimpulan dan Saran.
Dalam bab ini memuat tentang: Kesimpulan dan Saran.
Bab I : Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini memuat antara lain: Latar belakang masalah, Rerumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, dan Sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Teoritis dan Rencana Tindakan.
Dalam bab ini penulis menyajikan tentang: Kajian Teoritis, dan Rencana Tindakan.
Bab III : Metode Penelitian.
Dalam metode penelitian ini, penulis menguraikan tentang: Setting Penelitian, Persiapan Penelitian, Siklus Penelitian, Instrumen, Analisis dan Refleksi.
Bab IV : Hasil Penelitian.
Dalam bab ini yang penulis sajikan adalah: Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.
Bab V : Kesimpulan dan Saran.
Dalam bab ini memuat tentang: Kesimpulan dan Saran.
Tema Laporan Penelitian Tindakan Kelas PTK Bahasa Inggris
A. Kajian Teoritis
1. Tujuan Pendidikan
Dengan penerapan Life Skill Education (Pendidikan Kecakapan Hidup), maka orientasi pendidikan diarahkan pada pembelajaran hidup secara nasional dan internasional sehingga mampu mengatasi masalah hidup dan kehidupan baik lokal maupun global (Dinas P dan K Jawa Timur 2002), dengan demikian siswa benar-benar dibekali dengan ketrampilan berbahasa yang memungkinkan mereka mampu menjalankan kehidupannya bukan hanya local tapi juga internasional.
2. Fungsi dan Tugas Pengajaran Bahasa Inggris
Kurikulum bebasis kompetensi mata pelajaran bahasa Inggris SMP (2006) menetapkan bahwa dengan penguasaan kosakata dalam tingkatan 2.500 dan tata bahasa yang sesuai dengan tema yang tersedia, siswa mampu antara lain :
a. Memahami dan menginterpretasikan teks lisan pendek dan sedarhana berbentuk percakapan narasi dan deskripsi
b. Melakukan percakapan mengungkapkan perasaan emosional, saling bertukar pikiran dengan lancar
c. Menggunakan bahasa Inggris untuk kesenangan dan pengayaan pribadi.
Dengan penerapan Life Skill Education (Pendidikan Kecakapan Hidup), maka orientasi pendidikan diarahkan pada pembelajaran hidup secara nasional dan internasional sehingga mampu mengatasi masalah hidup dan kehidupan baik lokal maupun global (Dinas P dan K Jawa Timur 2002), dengan demikian siswa benar-benar dibekali dengan ketrampilan berbahasa yang memungkinkan mereka mampu menjalankan kehidupannya bukan hanya local tapi juga internasional.
2. Fungsi dan Tugas Pengajaran Bahasa Inggris
Kurikulum bebasis kompetensi mata pelajaran bahasa Inggris SMP (2006) menetapkan bahwa dengan penguasaan kosakata dalam tingkatan 2.500 dan tata bahasa yang sesuai dengan tema yang tersedia, siswa mampu antara lain :
a. Memahami dan menginterpretasikan teks lisan pendek dan sedarhana berbentuk percakapan narasi dan deskripsi
b. Melakukan percakapan mengungkapkan perasaan emosional, saling bertukar pikiran dengan lancar
c. Menggunakan bahasa Inggris untuk kesenangan dan pengayaan pribadi.
3. Bahan Ajar Bahasa Inggris
Dalam upaya mengembangkan materi untuk dijadikan bahan ajar, David Nunan (1988), mengungkapkan ada 6 (enam) butir prinsip penting sebagai beikut:
a. Materials should be clearly linked to the curriculum they serve
b. Materials should be authentic in items of text and tesk
c. Materials should stimulate interaction
d. Materials should allow learners to focus on formal aspect of language
e. Materials should encourage learners to develop learning skill and skills in learning how to learn
f. Materials should encourage learners to apply their developing language skills to the word beyond the classroom.
4. Pentingnya Kegiatan Listening pada Pembelajaran Speaking
Dalam upaya mengembangkan materi untuk dijadikan bahan ajar, David Nunan (1988), mengungkapkan ada 6 (enam) butir prinsip penting sebagai beikut:
a. Materials should be clearly linked to the curriculum they serve
b. Materials should be authentic in items of text and tesk
c. Materials should stimulate interaction
d. Materials should allow learners to focus on formal aspect of language
e. Materials should encourage learners to develop learning skill and skills in learning how to learn
f. Materials should encourage learners to apply their developing language skills to the word beyond the classroom.
4. Pentingnya Kegiatan Listening pada Pembelajaran Speaking
Alan Matthews (1992) mengatakan, if one our main aims is to teach our students oral communication, then we have no option but to give prominence to the development of listening skills as well. I think we should aim to provide our students with sufficient listening practice to enable them to understand with reasonable ease both native and non native speakers of English when they speak at normal speed in unstructured situations.
Dari pernyataan ini bisa disimpulkan bahwa pembelajaran listening tak dapat dihindari bila kita ingin memberikan ketrampilan berkomunikasi.
Adrian Doff (1990) dalam hal ini juga menekankan sebagai berikut: We Cannot develop speaking skills unless we also develop listening skills to have a successful conversation, student must understand what is said to them. Later, the ability to understand spoken English may become very important (for listening to the radio, understanding foreign visitor, studying, etc). To develop this ability, students need plenty of practice in listening to English spoken at normal speed.
5. Pengujian Speaking Skill
Dalam hal pengujian Speaking Skill Adrian Doff (1990) mengatakan: Obviously, it is very difficult to test speaking, especially with large classes. Whereas with listening, reading and writing students can all be tested at the same time, with speaking each students (or pair of students) must be tested in turn. There are two main ways of testing students speaking ability by tests to each student.
Adrian Doff (1990) dalam hal ini juga menekankan sebagai berikut: We Cannot develop speaking skills unless we also develop listening skills to have a successful conversation, student must understand what is said to them. Later, the ability to understand spoken English may become very important (for listening to the radio, understanding foreign visitor, studying, etc). To develop this ability, students need plenty of practice in listening to English spoken at normal speed.
5. Pengujian Speaking Skill
Dalam hal pengujian Speaking Skill Adrian Doff (1990) mengatakan: Obviously, it is very difficult to test speaking, especially with large classes. Whereas with listening, reading and writing students can all be tested at the same time, with speaking each students (or pair of students) must be tested in turn. There are two main ways of testing students speaking ability by tests to each student.
B. Hipotesis Tindakan
Tindakan ini akan diterapkan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran yang reguler dan dilakukan di dalam kelas, sehingga tidak perlu mengubah jadwal pelajaran atau target kurikulum yang sudah ada. Kegiatan listening akan disajikan semudah mungkin sehingga kegiatan ini bukan menambah beban tugas bagi siswa tapi sebaliknya ia akan memberikan model dan motivasi pengungkapan pikiran secara benar dan kontekstual.
Dengan demikian, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah bahwa: Penyajian listening pada preclassroom antivity akan efektif meningkatkan minat siswa berbicara dalam bahasa Inggris dan sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengungkapkan gagasannya.
PTK Jadi Lengkap Dari BAB1 sampai BAB 5 Download
DAFTARPUSTAKA
Doff Andrian, 1990, Teach English. Cambridge University Press, Cambridge
Nuthall Christine 1987, Teaching Reading Skill in a foreign languageA
Heinenman educational books, London 1987
Proyek Pengembangan BPG Surabaya 2002, Buku Petunjuk Diklat Guru Penulisan Akademik SLTP/SMU Negeri / Swasta Jawa Timur, Depdiknas 2002
Proyek Peningkatan Mutu SMU Jawa Timur, Pengembangan Kurikulum dan Sistem Pengujian Berbasis Kompetensi, Workshop KBK SMU Negeri/Swasta, Surabaya Dinas P dan K
Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP/SMU, Teaching Listening, Bahan Pelatihan LKGI Bahasa Inggris di Sidoarjo 14 s/d 20 Juli 1999
Puskur Balitbang 2006, Silabus Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional
Soars John and Liz 1993, Headaway Student Book Mediate, Oxford University Press, Oxford 1993
Tupan Albert, 2003, Prinsip-Prinsip Penting dalam Upaya Penyusunan Materi Pengajaran Bahasa inggris, makalah disajikan dan workshop bahasa inggris di Madiun, 27 Mei 2003
Terima kasih telah berkunjung di Asri Yulian Blog yang membahas Contoh Laporan PTK SMP Bahasa Inggris Kelas VII. Semoga PTK Bahasa Inggris ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk
halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google
anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima
kasih atas bantuannya.
0 komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.