Rabu, 15 Juni 2016

CONTOH PTK PKn SMP KELAS 9 LENGKAP

CONTOH PTK PKn SMP KELAS 9 LENGKAP-Dalam rangka membantu para guru PKn dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas Kelas 7 8 9 berikut kami berikan contoh-contoh laporan  PTK PKn SMP Kelas 9 lengkap yang telah disusun oleh para pengembang kurikulum tingkat propinsi. Untuk dijadikan contoh atau referensi guru dalam penyusunan PTK PKn tingkat provinsi masing masing.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan penelitian tindakan kelas PKn SMP ini adalah untuk memberikan informasi beberapa temuan yang telah diperoleh sehingga dapat dijadikan bahan kajian rekan-rekan guru dalam menyampaikan bahan maple PKn khususnya SMP kelas 9, dengan materi PTK PKn SMP proses ajar akan lebih berjalan dan siswa diharapkan dapat memahami pembelajaran PKn lebih cepat.
Laporan PTK mapel PKn pendidikan kewarganegaraan ini masih memiliki bebagai kekurangan. Namun demikian, diharapkan semoga laporan PTK PKn SMP ini memiliki manfaat yang sebesar-besarnya dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Pada kesempatan kami mengucapkan  terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut aktif dalam pelaksanaan PTK PKn pendidikan kewarganegaraan SMP dan dalam penyusunan laporan PTK ini. Semoga kebaikannya dapat diterima Tuhan.

 Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas Mapel PKn yang diberi judul  “Role Playing Activity sebagai Strategi Peningkatan Budaya Demokrasi Siswa dalam Pembelajaran PKn Siswa Kelas ix smp negeri”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK PKn 9 SMP lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0856-42-444-991 dengan Format PESAN PTK 139 SMP).

PTK Murah Kurikulum 2013

Contoh BAB 1 PTK Pkn SMP


A.Latar Belakang Masalah

Paradigma baru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) diorientasikan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisiten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. PTK PKn Pembelajaran PKn diharapkan menggunakan pendekatan pembelajaran konstekstual untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan karakter warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggungjawab, dan setia kepada bangsa dan Negara Indonesia (Depdiknas:2004)

Fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernagera sebagai akibat proses demokratisasi tumbuh budaya demokrasi yang tidak demokratis. Hal ini ditandai dengan rentannya masyarakat terhadap provokasi, serta sikap massa yang suka main hakim sendiri. Gejala tersebut menunjukkan ketidaksiapan dan ketidakmatangan masyarakat dalam kehidupan berdemokras (Winataputra;1999)

Kondisi tersebut di atas menjadi tantangan yang berat bagi pelaksanaan misi pembelajara kewarganegaraan. Sebab dalam kenyataan sering terjadi bahwa konsep-konsep nilai yang diperoleh siswa dari pembelajaran di sekolah menjadi controversial dengan realita kehidupan dalam masyarakat.

Untuk menyikapi hal tersebut di atas, maka budaya demokrasi di kalangan siswa perlu ditumbuhkembangkan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah menciptakan kelas PKn sebagai laboratorium demokrasi, menjadi kelas PKn sebagai miniature kehidupan berdemokrasi contoh ptk Pkn.
Dalam rangka mempersiapkan warga Negara yang demokratis, maka perlu menanamkan budaya demokratis kepada peserta didik sejak dini. Disinilah mata pelajaram kewarganegaraan memiliki peran strategis sebagai wahana pembentukan karakter warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

Upaya membekali siswa dengan budaya demokrasi serta sejalan dengan visi pendidikan nasional, yaitu terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberidayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (UU. Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisidiknas). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pendidikan Kewarganegaraan.

Disisi lain menanamkan budaya demokrasi pada siswa merupakan implemetasi dari tujuan dan fungsi mata pelajaran PKn, yaitu:

1.    Tujuan pembelajaran PKn antara lain mengembangkan aspek-aspek berikut:
a.    Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
b.   Berpartisipasi secara aktf dan bertanggungjawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c.    Berkemmbang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter bangsa agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d.    Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi PTK Kelas 9 SMP Lengkap

2.    Fungsi pembelajaran PKn yaitu untuk membentuk warga Negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan Negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas:2004)
Berangkat dari keperihatinan peneliti bahwa budaya demokrasi siswa SMP dirasa masih kurang, maka perlu ditingkatkan. Indikator yang menggambarkan kondisi tersebut antara lain (a) kurangnya keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan, (b) kurangnya keberanian siswa dalam berpendapat dan berargumentasi (c) siswa kurang menghargai perbedaan (d) siswa kurang respek terhadap teman dan guru (e) siswa kurang menghargai pendapat orang lain (f) siswa sering mengabaikan nasihat guru (g) siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran dan kegiatan sekolah (h) siswa kurang peduli terhadap program kegiatan sekolah (i) siswa memiliki kecenderungan memiliki sikap apatis.
Melihat identifikasi masalah tersebut di atas, maka perlu diciptakan iklim pembelajaran yang kondusif yang memungkinkan siswa mengembangkan budaya demokrasi dalam kehidupan di sekolah. Untuk itu peneliti mencoba melaksanakan PTK PKn Kelas IX dengan judul “Role Playing Activity Sebagai Strategi Peningkatan Budaya Demokrasi Siswa Dalam Pembelajaran PKn Siswa Kelas IX SMP Negeri………………………

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah penerapan Role Playing Activity Dalam Pembelajaran PKn Siswa Kelas IX SMP Negeri………………………
2.    Apakah penerapan role playing activity dapat meningkatan budaya demokrasi siswa dalam pembelajaran PKn Siswa Kelas IX SMP Negeri………………………

C. Tujuan

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain:
1.    Untuk mengetahui penerapan Role Playing Activity Dalam Pembelajaran PKn Siswa Kelas IX SMP Negeri………………………
2.    Untuk mengetahui efektifitas penerapan Role Playing Activity Sebagai Strategi Peningkatan Budaya Demokrasi Siswa Dalam Pembelajaran PKn Siswa Kelas IX SMP Negeri………………………

D. Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas diharapkan akan memberiikan manfaat :
1.    Bagi siswa: akan meningkatnya budaya demokrasi pada diri siswa
2.    Bagi guru:  pelaksanaan PTK ini menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru sehingga akan dapat meningkatkan profesionalisme guru. Selain itu juga kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas akan meningkat. Contoh PTK PKn SMP
3.    Bagi sekolah: hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjang [encapaian visi dan misi sekolah, sekaligus melaksanakan proses demokratisasi dalam kehidupan di sekolah

E. Indikator Kinerja

Indicator kinerja yang dipakai dalam penelitian ini adalah ada atau tidaknya peningkatan hasil pengalaman belajar siswa berupa keterampilan kewarganegaraan dan keterampilan berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hal ini tercermin dalam perubahan perilaku siswa mengenai aspek-aspek budaya demokrasi.
Adapun kritera peningkatan tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Sekurang-kurangnya 65 % siswa kelas IX termotivasi untuk bertanya dan berargumentasi
2.    Sekurang-kurangnya 65 % siswa kelas IX bersemangat dalam bekerja kelompok
3.    Sekurang-kurangnya 65 % siswa kelas IX lebih respek, toleran, serta berpartisipasi dalam proses pembelajaran
4.    Guru PKn merasakan pengalaman baru dalam mengelola pembelajaran yang lebih bermakna, berkualitas dan menyenangkan bagi siswa.

BAB II Kajian Pustaka Penelitian Tindakan Kelas Pkn

 

A.Budaya Organisasi

 Dalam kehidupan berpolitik dikenal ada tiga klasifikasi budaya demokrasi yaitu: budaya demokrasi parokial, budaya demokrasi kaula (subjek), dan budaya demokrasi partisipan (Gabriel A. Almond an Sidney Verba, 1990:20-22). Budaya demokrasi parochial berlangsung dalam masyarakat tradisional, dimana masyarakatnya masih sederhana dengan spesialisasi sangat kecil, para pelaku politik sering melakukan peranan serempak di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, keagamaan dan lain-lain. Anggota masyarakat cenderung tidak menaruh minat terhadap obyek-obyek politik yang luas. Kesadaran menonjol dari anggota masyarakat dalam bidang politik adalah bahwa mereka mengakui adanya pusat kewenangan atau kekuasaan politik dalam masyarakat.

Budaya demokrasi kaula (subjek) anggota masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap sisetm politik secara keseluruhan, terutama terhadap segi output politik. Orientasi anggota masyarakat yang nyata terhadap objek politik dapat dilihat dari pernyataanya baik berupa kebanggaan, ungkapn sikap mendukung atau bermusuhan terhadap sistem politik. Posisi anggota masyarakat sebagai kaula dapat dikatakan sebagai posisi pasif. Mereka menganggap dirinya tidak berdaya mempengaruhi sistem politik, dan oleh karena itu menyerah saja kepada segala kebijakan dan keputusan para pemegang jabatan dalam masyarakat.

Budaya demokrasi partisipan ditandai oleh anggota masyarakat yang aktif dalam kehidupan politik.seseorang dengan sendirinya menyadari setiap hak dan tanggungjawabnya. Seorang dalam budaya partisipan dapat menilai dengan penuh kesadaran sistem politik secara totalitas, input dan output maupun posisi dirinya dalam sistem politik. Dengan demikian setiap anggota masyarakat akan terlibat dalam sistem politik yang berlaku betapapun kecil peran yang dijalankannya. Budaya demokrasi partisipan dalam pemahaman yang demikian tidak lain merupakan wujud budaya demokrasidalam masyarakat. Budaya demokrasi memberii tekanan pada pelaksanaan pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat (Depdiknas, 2004:15-16)

Menurut Henry B. Mayo dan Miriam Budiarjo (1986:62-53) pelaksanaan budaya demokrasi dalam masyarakat ditandai dengan penerapan nilai-nilai sebagai berikut: (1) menyelesaikan perselisihan secara damai (2) menjamin terlaksanakannya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang dinamis (3) melaksanakan pergantian pemimpin secara teratur (4) meminimalisir penggunaan cara-cara kekerasan (5) mengakui adanya keanekaragaman (6) menjamin tegaknya keadilan.
Lyman Tower Sargent (1987:29) mengemukakan bahwa unsure-unsur kunci dalam budaya demokrasi adalah: (1) keterlibatan rakyat dalam pengambilan keputusan politik (2) persamaan hak diantara warga Negara (3) kebebasan dan kemerdekaan dimiliki warga Negara (4) sistem perwakilan (5) sistem pemilihan dan ketentuan mayoritas.

Sedangkan menurut Winata Putra ( 1999:11-12) cirri-ciri orang yang memiliki budaya demokrasi yaitu : (1) berpikir kritis, arggumentatif dan kreatif (2) mengemukakan pikiran dan ide secara jernih sesuai aturan (3) menerima Kebineka Tunggal Ikaan kehidupan (4) berorganisasi secara sadar dan bertanggungjawab (5) menyikapi mass media secara objektif (6) berani tampil sebagai calon pemimpin (7) memilih calon pemimpin secara jujur dan adil (8) berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat (9) melaksanakan tugas dan fungsinya secara bertanggungjawab (10) mampu bekerjasama dengan penuh tanggungjawab (11) mampu mengambil keputusan secara adil.

B. Rambu-Rambu Pembelajaran PKn

1. Pendekatan Pembelajaran PKn
Pembelajaran dalam pelajaran PKn merupakan proses dan upaya membelajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan kecerdasan, keterampilan, dan karakter. Pendekatan pembelajaran kontekstual dapat diwujudkan antara lain: (1) kooperatif (2) penemuan (3) inkuiri (4) interaktif (5) eksploratif (6) berpikir kritis (7) pemecahan masalah. Metode-metode pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan secara bervariasi di dalam atau di luar kelas dengan memperhatikan ketersediaan sumber belajar. Guru dengan persetujuan kepala sekolah dapat membawa siswa menemui tokoh masyarakat dan pejabat setempat ke sekolah untuk memberiikan informasi yang relevan dengan materi yang sedang dibahas dalam kegiatan pembelajaran (Depdiknas, 2004: 158)
2.    Strategi pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL
Pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) kembangkan pemikiran bahwa anak dapat belajar lebih bermakna dengan cara mereka sendiri (2) laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topic (3) kembangkan sifat rasa ingin tahu melalui bertanya (4) Ciptakan masyarakat belajar dalam kelompok-kelompok (5) hadirkan model sebagai contoh pembelajaran (6) lakukan refleksi di akhir pertemuan (7) lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara (Depdiknas, 2003:10). PTK Pkn Terbaru.
Adapun komponen-komponen pembelajaran menggunakan CTL, yaitu:
a.    Konstruktivisme, bahwa manusia harus mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan memberi makna dalam kehidupannya.
b.    Inquiri, pengetahuan yang diperoleh siswa diharapkan bukan mengingat seperangkat fakta akan tetapi hasil dari menemukan sendiri
c.    Questioning, bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong,membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa bertanya merupakan proses inkuiri yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui.
d.    Learning community atau belajar kelompok. Dalam kelas CTL guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok belajar.
e.    Modeling (pemodelan) pengetahuan dan ketarampilan siswa dapat diperoleh dari model yang bisa ditiru.
f.    Reflection (refleksi). Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari siswa sebagai proses rivew terhadap apa yang baru saja dipelajari siswa
g.    Authentic assessment (penilaian yang sebenarnya), merupakan pengumpalan berbagai data yang dapat menggambarkan perkembangan siswa dalam belajar. Dalam authentic assessment penilaian bukan hanya hasil akan tetapi hasil dan prosesnya.
3.    Metode Role Playing dalam pembelajaran PKn
Robert Gilstrap memasukan role playing (bermain peran ) sebagai bagian dari simulasi, karena dalam simulasi terdapat permainan peran yang harus dilaksanakan peserta. Bermain peran merupakan simulasi tingkah laku dari orang yang diperankan ( Arifin dkk 1980:29). Paradigma baru dalam KTSP disarankan menerapkan metode kooperatif, interaktif, eksploratif, inkuiri, kritis, dan pemecahan masalah (Depdiknas, 2007:124).
Metode role playing merupakan salah satu alternative yang dapat dicobakan untuk mendesain pembelajaran PKn yang berbasis CTL. Metode role playing cukup efektif untuk menerapkan tujuh komponen CTL tersebut. Dengan role playing siswa dihadapkan pada praktek pemecahan masalah terhadap masalah-masalah publik yang sedang actual saat ini. Dengan demikian siswa dilatih berpikir kritis, berani menyampaikan pendapat, berargumentasi, berekspresi, sharing dengan siswa lain, dan menghargai pendapat, tidak memaksakan kehendak, serta berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan. Dengan menerapkan metode role playing diharapkan dapat mengembangkan budaya demokrasi pada siswa.
George Shaftel (1980:30) menyarankan Sembilan tahapan role playing yaitu: (1) tahap persiapan (2) tahap pemilihan peserta (3) mengatur tempat main (4) mempersiapkan pengamat (5) mencobakan permainan (6) diskusi dan evaluasi (7) mengulang permainan (8) pengungkapan pengalaman (9) generalisasi.

Contoh PTK BAB V Pkn SMP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas tentang Role Playing Sebagai Strategi Peningkatan Budaya Demokrasi Siswa Dalam Pembelajaran PKn Kelas IX SMP Negeri ………………………. Dapat disimpulkan:
1.    Bahwa dengan diterapkannya role playing activity dapat meningkatkan budaya demokrasi siswa Kelas IX SMP Negeri ………………………. Serta dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan demokratis
2.      role playing activity  dapat dijadikan salah satu strategi pendekatan pembelajaran PKn yang berbasis CTL, sebab model tersebut memungkinkan komponen-komponen CTL dapat dilaksanakan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tentang Role Playing Sebagai Strategi Peningkatan Budaya Demokrasi Siswa Dalam Pembelajaran PKn Kelas IX SMP Negeri ………………………. Oleh karena itu peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1.    Mengingat metode role playing activity telah terbukti dapat meningkatkan budaya demokrasi siswa, maka kepad guru untuk mencoba menerapkannya di kelas pada materi pelajaran yang lain yang memungkinkan dapat menggunakan metode tersebut.
2.    Kepada siswa peneliti menyarankan untuk selalu banyak membaca dan belajar dari isu-isu yang berkembang di masyarakat dan menanggapinya dengan arif dan bijaksana
3.    Kepada sekolah sedianya untuk menyediakan media teknologi informasi yang memadai, sehingga informasi actual yang dibutuhkan siswa dapat diperoleh. Referensi PTK Pkn

Daftar Pustaka PTK Pkn Kelas IX

Wibawa, Basuki, 2003. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Dirjen Dikdasmen Depdiknas
Tim Pelatih PGSM, 1999. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas
Depdiknas, 1997. Kerangka Acuan Tindakan Berbasis Kelas, Jakarta: PGSM Dirjen Dikti Depdiknas.
Winataputra, Udin, Strategi Pembelajaran PKn Pada Era Reformasi Menuju Indonesia Baru. Bogor: Depdiknas
Ekowati, Endang dkk. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Pengetahuan Sosial, Jakarta: Depdiknas
Syah, Muhibbin, 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya





Terima kasih telah berkunjung di Asri Yulian Blog yang membahas PTK PKn SMP Kelas 9 lengkap. Semoga PTK pendidikan kewarganegaraan (PKn) ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.