Penelitian Tindakan Kelas (PTK) telah dilaksanakan mulai tanggal 16 s/d 27 Desember 2005, melalui tiga siklus yaitu siklus I tanggal 16 dan 17 Desember 2005, siklus II tanggal 20 dan 23 Desember 2005 dan siklus III tanggal 24 dan 27 Desember 2005. Judul ptk ”Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri pada pokok bahasan Teorema Pythagoras melalui diskusi dalam kelompok-kelompok kecil” dilaksanakan dengan lokasi di SMP Negeri yang subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri tahun pelajaran 2005/2006 dengan jumlah siswa
seluruhnya 40 orang ptk pdf.
Guru akan melakukan sesuatu untuk memperbaiki kekeliruan atau kesalahan siswa dalam rumus Teorema Pythagoras, artinya siswa hanya berpedoman a2 = b2 + c2 tanpa memperhatikan mana sisi miringnya dan mana sisi- sisi siku-sikunya. Jadi dalam PTK, apa yang akan dilakukan guru peneliti membuat perencanaan sendiri, melaksanakannya sendiri, mengamatinya sendiri dengan partisipasi teman sejawat (prinsip kolaboratif), direfleksi sendiri dan disimpulkan sendiri tingkat keberhasilannya. Guru membuat tolak ukur keberhasilannya sendiri. Tes yang dibuat guru adalah LKS dan Tes formatif yang divaliditasi oleh dosen pembimbing contoh ptk.
Dari siklus I, siklus II dan siklus III bahwa untuk bobot B (baik) berturut-turut 6,7% menjadi 13,3% akhirnya 89% Hal ini menunjukkan kenaikan-kenaikan yang berarti. Hal ini pula bahwa melalui diskusi dalam kelompok-kelompok kecil, upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri pada pokok bahasan Teorema Pythagoras tercapai ptk gratis.
BAB I
PENDAHULUAN proposal ptk
A. Latar Belakang Masalah
Matematikawan yang pertama kali merasa tidak puas terhadap metode yang didasari semata-mata pada pengalaman adalah Thales (640-546 SM). Masyarakat Matematika sekarang menghargai Thales sebagai orang yang selalu berkata “Buktikan itu” dan bahkan ia selalu melakukan itu. Dari sekian banyak teorema terbaiknya yang pertama kali dibuktikan adalah: sudut-sudut alas dari suatu segitiga samakaki adalah: sudut-sudut alas dari suatu segitiga samakaki adalah kongruen, sudut-sudut siku-siku adalah kongruen, sebuah sudut yang dinyatakan dalam sebuah setengah lingkaran adalah sudut siku-siku penelitian tindakan kelas.
Sepeninggal Thales muncullah Pythagoras (582-507 SM) berikut para pengikutnya yang dikenal dengan sebutan Pythagorean, melanjutkan langkah Thales, para Pythagorean menggunakan metode pembuktian tidak hanya mengembangkan Teorema Pythagoras, tetapi juga terhadap teorema-teorema jumlah sudut dalam suatu polygon, sifat-sifat dari garis-garis yang sejajar serta teorema tentang lima bangun padat beraturan penelitian tindakan kelas terbaru 2020
Hasil kerja dan prinsip Thales jelas telah menandai awal dari sebuah era kemajuan matematika yang mengembangkan pembuktian deduktif sebagai alasan logis yang dapat diterima. Sebagai penerus Thales maka Pythagoras pun menggunakan metode pembuktian, artinya teoremanya dapat dibuktikan kebenarannya secara kongkret.
Salah satu teoremanya adalah; bahwa pada setiap segitiga siku-siku berlaku kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi siku-sikunya, atau yang merupakan kebalikan teoremanya adalah; apabila pada suatu segitiga, kuadrat salah satu sisinya sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya, maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku. Hal ini tentu berarti sudut siku-sikunya terletak di depan sisi yang terpanjang atau sisi miring (hipotenusa) ptk terbaru 2020.
Jika rumus Pythagoras ditulis a 2 = b2 + c2, maka sisi miring (hipotenusa) segitiga tersebut adalah a, sehingga b dan c adalah sisi-sisi siku-sikunya , hal ini berarti ??A berada di depan sisi miring a. Dari rumus di atas searti dengan b2 = a 2 - c2 atau c2 = a 2 - b2 .
Akan tetapi peserta didik sering salah karena rumus di atas berlaku jika sisi miringnya a, sehingga kalau diganti sisi miringnya b atau c maka rumus di atas tidak berlaku. Yang berlaku adalah b2 = a 2 + c2 jika sisi miringnya b, dan c2 = a 2 + b2 jika sisi miringnya c kumpulan penelitian tindakan kelas.
Dari pernyataan (rumus) yang salah, maka hal ini akan berlaku fatal, misalnya pada waktu siswa menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku apabila dua sisi yang lain telah diketahui, baik pada bangun bidang maupun bangun ruang. Bukan hanya rumus a2 = b2 + c2 , tetapi siswa kelas VIII F SMP Negeri banyak sekali yang salah dalam menentukan rumus Tripel Pythagoras, karena tigaan yang dimaksud adalah ; a 2 + b2 , a 2 - b2 , dan 2ab, a dan b adalah anggota bilangan bulat positif, dengan a > b.
Kesalahan siswa biasanya terdapat pada waktu menentukan harga b lebih besar dari pada a, sehingga satu sisi yang dirumuskan dengan a2 - b2, akhirnya bernilai negatif, hal ini tidak dipakai karena panjang garis itu tentu dinyatakan dengan bilangan positif. Dari kesalahan-kesalahan di atas guru berusaha untuk mengarahkan peserta didik agar mereka memperoleh pernyataan atau rumus-rumus dan penggunaannya secara benar contoh judul ptk.
B. Perumusan Masalah
Menanggapi serta mencermati uraian latar belakang masalah, masalah penelitian tindakan kelas dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri pada pokok bahasan Teorema Pythagoras?
2. Apakah hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri pada pokok bahasan Teorema Pythagoras dapat ditingkatkan melalui diskusi dalam kelompok-kelompok kecil judul ptk yang menarik?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian pada latar belakang dan pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aktivitas siswa kelas VIII F SMP Negeri untuk belajar mata pelajaran Matematika pada pokok bahasan Teorema Pythagoras melalui diskusi dalam kelompok-kelompok kecil.
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri pada pokok bahasan Teorema Pythagoras melalui diskusi dalam kelompok-kelompok kecil contoh masalah dan judul ptk.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Siswa mendapatkan pengalaman baru pembelajaran melalui diskusi dalam kelompok kecil.
b. Siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah karena siswa dapat melihat proses penyusunan rumus dengan benda konkret judul skripsi ptk.
c. Siswa dapat mengkontruksi sendiri rumus-rumus Teorema Pythagoras melalui diskusi kelompok kecil.
d. Seeing is believing dan learning by doing dapat diterapkan pada pembelajaran melalui diskusi kelompok kecil, sehingga pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran semakin meningkat.
e. Prestasi belajar siswa meningkat karena pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran.
2. Manfaat Bagi Guru
a. Guru lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa karena perhatian siswa dapat terfokus.
b. Keberhasilan guru sebagai pengajar meningkat karena prestasi belajar siswa yang tinggi.
c. Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan materi pelajaran.
d. Guru memiliki kemampuan penelitian tindakan kelas yang inovatif.
e. Memberikan kesempatan guru lebih menarik siswa dalam proses belajar mengajar.
f. Memungkinkan guru dan siswa lebih mengenal benda konkrit sebagai sarana belajar.
g. Siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
h. Memperoleh kesempatan untuk dapat menggunakan sarana prasarana yang ada di sekolah.
3. Manfaat Bagi Sekolah
a. Diharapkan masyarakat lebih antusias untuk memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.
b. Menciptakan sekolah sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan.
c. Lingkungan sekolah sebagai obyek belajar siswa.
d. Kinerja sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat dievaluasi dengan adanya penelitian.
e. Sekolah terbantu dengan adanya pengadaan alat peraga dari peneliti.
f. Keberhasilan sekolah untuk meningkatkan sumber daya manusia dapat ditingkatkan karena prestasi belajar siswa yang tinggi.
g. Penelitian yang diadakan dapat merangsang guru-guru yang lain untuk memperbaiki metode dan media pembelajaran yang mereka terapkan cara memilih dan merumuskan masalah ptk.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari bagian awal, bagian pokok atau isi, dan bagian akhir skripsi.
1. Bagian Awal Skripsi
Pada bagian awal skripsi ini memuat halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran contoh judul penelitian materi ptk.
2. Bagian Isi Skripsi
Pada bagian isi penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
Dalam Bab I berisi tentang alasan pemilihan judul, permasalahan penegasan istilah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
b. Bab II Landasan Teori dan Hipotesis Tindakan
Dalam Bab II ini memuat tentang Tinjauan Kepustakaan, dan Hipotesis Tindakan. Berisi teori yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini yang merupakan tinjauan dari buku-buku pustaka. Dalam bagian ini peneliti membahas tentang belajar menurut beberapa ahli dalam beberapa sumber buku. Di samping itu juga dikemukakan factor-faktor yang mempengaruhi belajar, model pembelajaran diskusi dalam kelompok kecil, dan pokok bahasan yang terkait dengan model pembelajaran tersebut. Yakni pembahasan materi pokok bahasangambar gambar atau denah berskala yang merupakan materi dari geometri. Bagian selanjutnya peneliti mengajukan hipotesis tindakan yang merupakan jawaban sementara dan memerlukan penelitian.
c. Bab III Metode Penelitian
Pada Bab III memuat tentang lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian, rancangan penelitian yang terdiri atas tiga siklus setiap siklus terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi, tolak ukur keberhasilan, instrument penelitian, cara pengumpulan data dan analisi data.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam Bab ini berisi tentang pelaksanan pada siklus 1, siklus 2, siklus 3 dan selanjutnya dibahas hasil penelitian tersebut.
e. Bab V Simpulan dan Saran Dalam Bab ini berisikan simpulan dari hasil penelitian dengan memperhatikan dari hasil penelitian ini maka dikemukakan saran-saran dan penutup.
0 komentar:
Posting Komentar