Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang jelas tentang (1) peningkatan kemampuan menyimak (2) pembelajaran teks berita (3) melalui metode mendikte. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita melalui metode mendikte siswa kelas VIIIA SMP Negeri tahun pelajaran 2008/ 2009 latar belakang ptk.
Penelitian ini menggunakan subjek guru bidang studi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, juga siswa kelas VIIIA dengan jumlah 41 siswa. Pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu: (1) observasi; (2) wawancara dan (3) dokumen atau arsip. Di dalam uji validitas data peneliti menggunakan trianggulasi somber yaitu informasi dari guru bahasa dan sastra Indonesia, trianggulasi metode yaitu untuk mengecek data dengan berbagai metode, misal pengumpulan data dengan wawancara dan trianggulasi teori yaitu ketertarikan siswa. Dalam prosedur peneliti ini, menggunakan penelitian tindakan kelas dilakukan beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi latar belakan ptk.
CONTOH PTK BAHASA INDONESIA TENTANG MENULIS CERPEN KELAS IX
JUDUL PTK BAHASA INDONESIA SMP KURIKULUM 2013
PTK BAHASA INDONESIA KELAS IX KURIKULUM 2013 LENGKAP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII
PTK BAHASA INDONESIA KETERAMPILAN MENULIS KELAS VIII
PENINGKATAN KOMPETENSI BERBICARA KELAS VII SMP DENGAN SOSIODRAMA
Proses pada siklus I, peneliti dan guru bekerja sama untuk melakukan penelitian di kelas VIII A, melakukan kegiatan menyimak, teks berita. Siklus II, peneliti dan guru mengamati perilaku siswa di saat proses kegiatan belajar mengajar, dan siklus III, guru memberikan informasi hash dari pembelajaran yang sudah di laksanakan. Hasil siklus I, nilai terendah 5,0 dengan nilai rata-rata kelas 5,8 dengan pencapaian 48%, siklus II, nilai terendah 5,5 dengan nilai rata-rata kelas 5,8 dengan pencapaian 73%, sedangkan siklus III, nilai terendah 6,2 dengan niali rata-rata kelas 6,7 dengan pencapain 97%.
Hasil penelitian ini ada peningkatan kemampuan menyimak dengan pembelajaran teks berita melalui metode mendikte pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri tahun pelajaran 2008/ 2009.
Kata kunci : Kemampuan menyimak, Pembelajaran Teks berita, Metode Mendikte.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ptk bahasa indonesia
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa, di dalam komunikasi tersebut guru menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa agar pengetahuan tersebut juga dapat dimiliki oleh siswa.
Pendidikan berlangsung melalui dan di dalam pergaulan-pergaulan dapat dikatakan sebagai pendidikan, apabila dalam pergaulan tersebut peadidikan memiliki wewenang dan keputusan mempengaruhi peserta didik dan perkembangan peserta didik tersebut (Elva Nuraina, 2008 :29-30).
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan kegiatan pembelajaran daat berjalan dengan tertib dan lancar, guru perlu melakukan perencanaan yang baik. Menyusun perencanaan ini merupakan tugas awal yang harus dilakukan oleh guru sebelum dia melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan perencanaan pembelajaran ini meliputi kegiatan penyusunan program tahunan (prota), program catur wulan atau semester (proca/promes), analisis butir pembelajaran (ABP), penyusunan program satuan pembelajaran (PSP) rencana pembelajaran (RP/RPP) dan agenda kegiatan (jurnal mengajar) (Sumani dan Agus Budi Santoso, 2008: 58) latar belakang.
Bahasa merupakan unsur penting dalam kehidupan, karena bahasa merupakan alat komunikasi. Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan ide, gagasan dan mengungkapkan perasaan. Pembelajaran bahasa di sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar, juga memperluas wawasan contoh ptk.
Tujuan pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah agar siswa terampil berbahasa indonesia secara lisan maupun tulisan. Selain itu siswa, juga diharapkan mempunyai pengalaman yang memadai dalam berbahasa, hal semacam itu, dapat dipahami oleh setiap guru bidang studi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Akan tetapi kenyataan yang ada selama ini pelajaran bahasa dan sastra Indonesia terkesan sebagai pembelajaran tentang kebahasaan, bukan sebagai pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Kesan semacam itulah semakin terlihat jelas pada pelaksanaan pembelajaran, dimana seorang guru bahasa dan sastra Indonesia cenderung lebih mengutamakan aspek pembelajaran teori bahasa dari pada memanfaatkan praktek bahasa di sekolah ptk smp bahasa indonesia.
Hal semacam itu, pada akhirnya menghasilkan bahwa pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah, dirasakan sebagai hal yang sangat membosankan baik guru maupun pada siswa, dengan kondisi ini tingkat untuk menumbuhkan pemahaman siswa dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia masih relatif rendah download ptk bahasa indonesia.
Setiap siswa, pernah terlibat dalam menyimak, baik di lingkungan formal maupun non formal. Mempunyai kemampuan menyimak tidak mudah seperti yang dibayangkan. Banyak siswa yang terampil menuangkan ide dan bentuk tulisan, namun sering siswa kurang terampil untuk menyajikan secara langsung. Kemampuan berbahasa pertama yang harus dikuasai oleh siswa di sekolah adalah menyimak.
Menyimak adalah cara belajar mendengarkan bunyi-bunyi dan bahasa, maka dari itu menyimak sangatlah penting untuk siswa, sebab dengan melatih kemampuan menyimak, siswa bisa menjadi lebih meningkatkan pemahamannya pada saat pembelajaran berlangsung ptk bahasa indonesia k13.
Pembelajaran yang terkait pada peningkatan menyimak yaitu pada pembelajaran teks berita karena pembelajaran teks berita di sekolah sangatlah penting terutama bagi pengembangan kemampuan berbahasa dan menambah wawasan bagi siswa. Pembelajaran teks berita adalah suatu bentuk laporan tertulis yang dibuat oleh seorang wartawan yang berdasarkan infoimasi, fakta, data-data yang diperoleh di lapangan. Teks berita bersifat laporan, bentuk berita selalu diuraikan menjadi beberapa paragraf yang memiliki keutuhan ptk bahasa indonesia lengkap.
Pokok-pokok dari teks berita dapat kita kenal dengan istilah 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How), yaitu apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana. Agar pembaca berita percaya dengan berita yang dibuat oleh para jurnalis. Sedangkan lebih meningkatkan kemampuan di atas perlu diterapkan suatu metode yang tepat dan efisien, diantara beberapa metode yang ada, perlu diterapkan dengan metode mendikte.
Sebenarnya untuk para guru-guru di sekolah, pada khususnya bagi guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia untuk menyadari, dengan melaksanakan suatu pembelajaran dengan cara mendikte sangatlah banyak manfaat terutama untuk guru dan siswa, sebab dengan cara mendikte agar siswa menangkap daya simak pada saat guru mendiktekan sebuah teks, dan selanjutnya siswa menuliskan kembali apa yang telah disimak pada saat guru diktekan di kelas ptk bahasa indonesia terbaru.
Dengan cara mendikte supaya dilakukan oleh para pendidik di sekolah, dan para pendidik di sekolah kebanyakan pada saat melaksanakan pembelajaran di kelas masih menggunakan metode ceramah dan juga guru masih sangat menggantungkan pada buku paket dan LKS, sehingga dimata siswa pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah sangat diabaikan oleh siswa, sehingga bagi guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia di sekolah, haruslah pintar-pintar untuk memilih sebuah cara untuk menarik siswa untuk belajar pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah ptk lengkap.
Cara mendikte sangatlah cocok untuk melaksanakan suatu pembelajaran bagi guru, dan cara guru untuk menggunakan metode mendikte, suasana pada saat pembelajaran berlangsung di kelas tidak begitu ramai atau gaduh, karena pada siswa terfokus pada saat guru mendiktekan.
Seorang pendidik haruslah lebih kreatif lagi untuk melaksanakan metode suatu pembelajaran di kelas, sehingga siswa tidak mengabaikan lagi pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Bahwa pelajaran bahasa dan sastra Indonesia sangatlah berperan penting di negara Indonesia dan dunia pendidikan, sebab kita adalah warga negara Republik Indonesia dan kita menggunakan bahasa nasional yaitu berbahasa Indonesia.
Menurut M. Soenardi Djiwandono (1996:74), dikte adalah melafalkan atau membacakan suatu wacana untuk dituliskan oleh orang lain. Dengan menggunakan metode mendikte sangatlah penting karena dapat merangsang daya menyimak dan juga memotivasikan siswa lebih efektif lagi dalam meningkatkan minat belajar siswa. Melalui metode mendikte, seorang guru diharapkan dapat mendorong aktivitas, kreativitas, kemauan dan kemampuan siswanya dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Dengan menerapkan sebuah metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa diharapkan mutu di dunia pendidikan dapat meningkat. Tanpa di sadari metode yang kurang tepat sebenarnya hanya mempersulit bagi siswa untuk pencapaian hasil yang tidak sesuai dengan standar mutu dan standar penilaian yang guru harapkan. Maka seorang guru harus lebih kreatif lagi untuk memilih sebuah metode pengajaran dan juga tidak malu untuk terus belajar untuk memahami perkembangan siswanya di kelas, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan di dalam proses belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini diupayakan dapat memperbaiki kualitas pembelajaran teks berita sebagai dasar untuk meningkatkan kemampuan menyimak dengan metode mendikte. Dengan demikian judul penelitian ini adalah “Peningkatan Kemampuan Menyimak dalam Pembelajaran Teks Berita melalui Metode Mendikte Pada Siswa Kelas VIII A SMPN Tahun Pelajaran 2008/2009.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan kemampuan menyimak?
2. Apa saja yang termasuk dalam tujuan kemampuan menyimak?
3. Apa yang dimaksudkan pembelajaran teks berita?
4. Apa yang dimaksud dengan metode mendikte?
5. Upaya apa yang digunakan dalam peningkatan kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita melalui metode mendikte?
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi berikut.
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMPN Tahun Pelajaran 2008/2009.
2. Objek penelitian adalah kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita dengan menggunakan metode mendikte.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah peningkatan kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita melalui metode mendikte pada siswa kelas VIII A SMPN Tahun Pelajaran 2008/2009?
2. Bagaimanakah kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita melalui metode mendikte pada siswa kelas VIII A SMPN Tahun Pelajaran 2008/2009?
3. Adakah kendala-kendala yang dihadapi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita melalui metode mendikte pada siswa kelas VIII A SMPN Tahun Pelajaran 2008/2009?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita melalui metode mendikte pada siswa kelas VIII A SMPN Tahun Pelajaran 2008/2009.
2. Untuk mengetahui kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita melalui metode mendikte pada siswa kelas VIII A SMPN Tahun Pelajaran 2008/2009.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak dalam pembelajaran teks berita melalui metode mendikte pada siswa kelas VIII A SMPN Tahun Pelajaran 2008/2009.
F. Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian diharapkan mempunyai kegunaan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa kegunaan sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Diharapkan membantu peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia, khususnya pada menyimak.
2. Manfaat Praktis
a. Guru
Memberikan masukan bagi guru diharapkan dapat menemukan dan menciptakan metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, sehingga siswa menjadi tertarik pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
b. Siswa
Memberikan dan menumbuhkan pemahaman kepada siswa bahwa melatih peningkatan menyimak memberi banyak manfaat dalam kehidupannya.
c. Sekolah
Supaya memberikan masukan untuk sekolah agar selalu menerapkan sebuah pelajaran dengan menggunakan metode-metode yang membuat guru lebih kreatif dan selektif untuk menumbuhkan pemahaman peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
0 komentar:
Posting Komentar